Kemenag Parepare Klarifikasi Tudingan Pungli Melalui Tudang Sipulung Dengan DMI

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Parepare, (Humas Parepare)  – Tudang Sipulung atau halaqah yang digelar Kementerian Agama dan Dewan Masjid Indonesia Kota Parepare pada Sabtu sore (13/1/18) di Masjid Al-Azhar Islamic Centre Kota Parepare salah satu agendanya adalah membahas berita tuduhan pungli di Kementerian Agama saat mengambil jadwal ceramah. Ini bertujuan untuk mengklarifikasi atau meluruskan apa yang sebenarnya.

Hadir dalam tudang sipulung ini adalah orang –orang yang bertanggung jawab dalam urusan keagamaan di Kota Parepare diantaranya ; Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, H. Husain Abdullah, Ketua MUI, H. Halim K, Ketua BKPRMI, H. Rahman Saleh, Ketua FKUB, H. Moh. Djunaid, Ketua DMI, H. Shafatiara dan para pengurus Masjid se Kota Parepare.

H. Husain Abdullah sebagai piminan Kemenag Kota Parepare dalam pertemuan tersebut menyampaikan rasa kaget dan kebingungannya dengan pemberitaan pungli ini karena sebelumnya dia tidak pernah mendengar isu-isu dan laporan–laporan terkait hal tersebut, padahal selama ini Kementerian Agama membuka ruang yang seluas-luasnya bagi siapa saja terkmasuk media yang mau menyampaikan aduan atau konfirmasi jika ada masalah yang muncul terkait instansi yang dipimpinnya.

“Secara Institusi apa yang dituduhkan itu tidak pernah ada dan tidak pernah saya dengar secara langsung, malah saya bingung kenapa bisa muncul seperti itu jadi otomatis saya bilang tidak benar karena sebelumnya tidak ada isu-isu atau keluhan. Apalagi tuduhan ini sangat bertentangan dengan ikon Kementerian Agama yakni Ikhlas Beramal”, ungkap H. Husain Abdullah. 

Dia juga sangat menyayangkan kenapa berita ini muncul tanpa konfirmasi terlebih dahulu dengan Kementerian Agama. “Bukankah berita yang dimuat dimedia tanpa konfirmasi atau tabayyun itu merusak”, katanya menyesalkan.

Saat pemandu tudang sipulung ini, H. Moh. Djuanaid melemparkan pertanyaan kepada seluruh pengurus masjid yang hadir bahwa siapa diantara kalian yang pernah memberi uang 200 ribu kepada Kementerian Agama sebagaimana yang dituduhkan, ternyata tidak ada yang mengaku bahkan salah seorang pengurus Masjid At-Taufiq Lakessi, Irwan Yusuf mengatakan bahwa sudah beberapa tahun kami selalu meminta bantuan untuk diberikan jadwal ceramah oleh H.Taufik Tahir (Kasi Bimas Islam) kami tidak pernah memberikan uang sepersenpu bahkan kami merasa terbantu dengan pelayanan yang diberikan H. Taufik Tahir dan menganggap itu hanya berita bohong atau hoax.

Melalui pertemuan ini, para muballigh dan pengurus masjid akan merapatkan barisan untuk mengambil langkah tegas, namun sebelumnya akan memberi kesempatan kepada pemberi keterangan yang katanya berinisial TD untuk meminta maaf dalam jangka waktu 1 Minggu. 

H. Rahman Saleh pun setuju mengambil langkah tegas terkait masalah ini. Ketua BKPRMI ini mengambil hikmah dibalik peristiwa ini, katanya jika tidak ada peristiwa ini kita (MUI, BKPRMI, FKUB, DMI dan Kemenag) sulit ketemu. Harapannya ini menjadi titik awal yang baik bagi kita kedepan. Mudah-mudahan kedepan ada pertemuan rutin seperti ini untuk membahas masalah ummat”, katanya. (umy/arf)


Daerah LAINNYA