Parigi (Humas Gowa). Sebanyak 365 orang yang terdiri dari Kepala KUA dan Penghulu se-Sulawesi Selatan hadir mengikuti Pembinaan ASN Kepenghuluan yang dirangkaikan dengan Musywil APRI ke-II tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, bertempat di Asrama Haji Sudiang, Senin, (11/11/2024).
Mengusung tema "Penghulu Bersatu Umat Rukun dan Moderat" itu berlangsung meriah dan terjalin penuh keakraban diantara sesama penghulu karena dihadiri langsung oleh Prof. Kamaruddin Amin selaku Dirjen Bimas Islam Kemenag RI.
Solihin, Kepala KUA Parigi yang hadir bersama 34 Penghulu Kabupaten Gowa yang tergabung dalam PC APRI Gowa, mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap agar bisa terus terlaksana kegiatan serupa demi kemajuan dan pengembangan APRI ke depan.
"Penghulu dituntut untuk senantiasa melayani dengan maksimal dan memberikan layanan terbaik di masyarakat, jadi dengan adanya pembinaan seperti ini dapat menambah wawasan dalam pelayanan pada masyarakat," ungkap Kepala KUA termuda Gowa itu.
Kamaruddin Amin menyampaikan peran penting penghulu dalam mencetak generasi bangsa. "Ini adalah profesi yang sangat mulia," ujar Dirjen.
Penghulu menurutnya, menguatkan keluarga seperti membangun keluarga yg kokoh supaya bisa melahirkan generasi-generasi yang berkualitas apalagi dalam menyongsong Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang.
Kedepannya, penghulu harus bisa merubah paradigma yakni penghulu harus menghargai profesinya, mencintai profesinya. Karena kecintaan terhadap profesi akan berkolaborasi dengan peningkatan kinerja.
"Kita ingin profesi ini dihargai, dihormati oleh masyarakat secara umum. Kalau profesi penghulu dihargai oleh pemerintah dan masyarakat secara umum, maka penghulu dapat berkontribusi besar dalam menciptakan ketahanan keluarga," paparnya.
Ditambahkannya pula bahwa teman-teman penghulu se-Sulsel harus merasa yang paling berperan dan menjadi orang terpenting dalam sebuah acara pernikahan.
"Penghulu harus berpenampilan paling maksimal, pake jas paling keren, pake peci paling kece. Menyiapkan materi ceramah yang paling singkat tapi berbobot, juga fasih dalam baca ayat suci Al-Qur'an," urai mantan Wakil Rektor 3 UIN Alauddin Makassar itu.
Kata Prof, kedepannya Penghulu harus bisa tampil di seminar- seminar nasional, dalam acara ketahanan keluarga tapi dalam kapasitasnya membawakan materi. Disamping juga harus punya konten youtube, sehingga penghulu bukan hanya tugasnya mencatat peristiwa pernikahan saja.
"Tapi tugas penghulu harus menjadi sesuatu yang prestisius dan terhormat. Issue yang diemban oleh penghulu adalah issue nasional bahkan global," pungkas Dirjen yang disambut aplause hadirin.
Turut hadir membersamai, Kakanwil Provinsi Sulawesi Selatan, yang diwakili oleh Kabid Urais Muh. Gaffar bersama para Ketua Tim dalam lingkup Urais Kemenag Sulsel, hadir juga Kabid Penaiszawa, Mulyadi Iskandar serta Fasilitator Nasional Penguatan Moderasi Beragama, Bakhtiar.(Sol/OH)