As'adiyah Galung Beru

Khutbah Jumat: Ari Ramdhani Ahmad, Santri As’adiyah Galung Beru Kupas Misi Utama Manusia di Dunia

Bertindak menjadi khatib jumat adalah Ari Ramdhani Ahmad, santri yang saat ini duduk di kelas X MA As’adiyah Galung Beru

Galung Beru, (Humas Bulukumba) - Pada pelaksanaan shalat Jumat (24/6/2022), yang bertindak menjadi khatib jumat adalah Ari Ramdhani Ahmad, santri yang saat ini duduk di kelas X MA As’adiyah Galung Beru, dengan tema yang disampaikan adalah Dua Misi Utama Manusia di Dunia.

Pelaksanaan Shalat Jumat di Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru Bulukumba dengan dihadiri jama’ah santri putera, guru, pembina, dan staf.

Selaku khatib, Ari Ramdhani Ahmad mengingatkan, mengajak, dan menyerukan kepada seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan dan menguatkan ketakwaan kepada Allah swt. wasiat takwa ini menjadi sebuah peringatan dan ajakan penting untuk menjadikan kehidupan manusia di dunia terarah sesuai dengan ketentuan Allah swt.

Melanjutkan khutbahnya, ia menyampaikan bahwa kehidupan kita  di dunia memang seperti menyusuri sebuah jalan untuk mencapai sebuah tujuan. Perjalanan ini membawa sebuah misi penting yang telah diamanahkan oleh Allah. Selama perjalanan ini, kita tidak boleh lupa  dengan misi utama ini sehingga terlena dalam perjalanan dan tidak bisa mencapai tujuan dari diciptakannya kita di dunia. Setidaknya, ada dua misi utama diciptakannya kita di bumi ini yakni sebagai Abdullah (hamba Allah) dan khalifah (pemimpin).

Kita perlu sadari, bahwa kewajiban kita menyembah Allah swt bukanlah karena Allah butuh untuk disembah. Justru sebaliknya, kita menyembah Allah karena kita butuh untuk menyembah-Nya. Kita perlu sadari lagi bahwa Allah lah dzat yang paling kuasa atas segala yang terjadi pada diri kita. Ketika kita menyembah Allah, maka akan tercipta hubungan harmonis antara kita dengan Allah sehingga Allah akan senantiasa sayang dan cinta kepada kita.  

Aktivitas ibadah kita juga merupakan wujud syukur kepada Allah yang telah menciptakan dan memelihara kita, serta memberikan kesempatan untuk menggunakan fasilitas yang ada di bumi untuk kebutuhan hidup. Keistiqamahan kita dalam beribadah menyembah Allah akan menjadi tolok ukur ketakwaan yang akan memberi dampak pada kehidupan di dunia dan akhirat. Kebutuhan kita menyembah Allah juga akan mendatangkan rasa tenang sekaligus mengikis sifat sombong atau takabbur dalam diri yang bermuara kepada kesadaran diri bahwa kita hanyalah makhluk lemah yang membutuhkan penolong yakni Allah swt.

Diakhir khutbahnya, Ari Ramdhani Ahmad menyimpulkan, bahwa kepercayaan dari Allah ini harus kita pikul dengan baik dengan cara menjaga keseimbangan kehidupan di bumi ini. Untuk menjaga keseimbangan ini, kita harus mengikis perilaku negatif seperti melakukan perusakan di bumi dan memperkuat perilaku positif dengan memberikan manfaat pada sesama manusia lain dan bumi ini. (JSI)


Daerah LAINNYA