Batulappa, (Humas Pinrang) – Kantor Urusan Agama Kecamatan Batulappa bekerja sama dengan BAZNAS Kabupaten Pinrang, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Batulappa, menyelenggarakan Pembinaan Keagamaan yang dihadiri oleh seluruh Pegawai Syara’ dan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) se-Kecamatan Batulappa. Kegiatan ini berlangsung di Aula KUA Kecamatan Batulappa pada Kamis, (22/08/2024)
Dalam kegiatan ini, beberapa narasumber dihadirkan untuk menyampaikan materi keagamaan yang mendalam dan relevan. Narasumber pertama, H. Abdullah Wahab, membawakan materi tentang Ahlusunnah Wal Jamaah. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa Ahlusunnah Wal Jamaah merupakan kelompok umat Nabi Muhammad SAW yang terdiri dari Assabiqun (sahabat nabi), Tabi’in (orang yang pernah bertemu nabi dan masuk Islam), dan Tabi’ut Tabi’in (orang yang bertemu dengan sahabat nabi). Beliau juga menguraikan sejarah munculnya kelompok-kelompok dalam Islam setelah wafatnya Rasulullah dan para sahabatnya, serta peran penting Abu Hasan Al-Ashari dalam mempertahankan akidah Islam yang sesuai dengan ajaran Nabi dan sahabat-sahabatnya.
"Abu Hasan Al-Ashari tidak menciptakan agama atau persoalan baru, tetapi seluruh yang dikumpulkan dalam kitabnya sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi, Sahabat Nabi, dan Sahabat-sahabatnya," jelas H. Abdullah Wahab.
Materi kedua disampaikan oleh Ketua BAZNAS Kabupaten Pinrang, Ustaz Muh. Tayyeb, yang masih melanjutkan pembahasan tentang Ahlusunnah Wal Jamaah. Ustaz Tayyeb mengajak seluruh peserta untuk kembali kepada Al-Qur’an dan Hadis jika ingin selamat di dunia dan akhirat. Mengutip hadist Nabi, beliau mengatakan,
"Aku telah tinggalkan kepada kalian dua hal yang jika kalian berpegang teguh kepadanya tidak akan tersesat, yaitu Kitab Allah dan sunah Nabi-Nya" (HR. Malik dalam al-Muwatha‘). Ustaz Tayyeb juga menekankan pentingnya pemahaman yang benar dalam Ahlusunnah Wal Jamaah agar tidak mudah menyalahkan orang lain berdasarkan pemahaman yang terbatas.
Narasumber ketiga, Plt. Kasi Bimas Islam Kemenag Pinrang, H. Munta, menyampaikan materi tentang Tahsinul Qur’an. Beliau menjelaskan bahwa Tahsinul Qur’an adalah upaya memperindah dan memperbaiki bacaan Al-Qur’an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
"Ilmu Tahsinul Qiraah Al-Qur’an sangat diperlukan bagi seorang Muslim yang ingin mempelajari cara-cara membaca Al-Qur’an dengan indah, baik, dan benar," ungkap H. Munta. Dalam sesi ini, beliau langsung menguji bacaan para pegawai sya’ra dan guru PAI yang hadir. Di akhir acara, H. Munta mendorong agar kegiatan memperdalam bacaan Al-Qur’an ini dilakukan secara rutin, minimal sekali sebulan, dengan mendatangkan pelatih dari Kemenag.
Salah satu Imam yang diuji bacaannya, Imam Rahim dari Dusun Tarokko, Desa Batulappa, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat berlanjut. "Saya sangat berterima kasih dengan acara ini karena kami bisa mengetahui kesalahan-kesalahan yang selama ini tidak kami sadari," ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman keagamaan serta memperbaiki kualitas bacaan Al-Qur’an di kalangan pegawai sya’ra dan guru PAI se-Kecamatan Batulappa. (Rosmini)