Kunjungi Ponpes Babul Khaer, Dinkes Sosialisasi Implementasi Kesehatan Lingkungan

Santri Ponpes Babul Khaer saat menyimak materi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba

Kalumeme (Humas Bulukumba) – Sebagai salah satu pilar pendidikan, Pondok pesantren diharapkan terus berbenah, termasuk salah satunya pembenahan fasilitas dan iklim kesehatan. Pesantren yang distigmakan sebagai lembaga pendidikan yang mengabaikan kebersihan dan kesehatan  sudah tidak relevan lagi. Salah satu ikhtiar untuk melakukan perbaikan adalah dengan menjalin mitra dengan lembaga terkait.

Pada Kamis (01/09/22), Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Babul Khaer. Kunjungan ini dimaksudkan untuk melakukan Sosialisasi Implementasi/Fasilitasi Kesehatan di lingkungan Pondok Pesantren.

Sosialisasi ini dilaksanakan pada pukul 09.00 hingga 13.45 WITA di Masjid Taqwa Kompleks Ponpes Babul Khaer. Kegiatan yang menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba, serta Guru, Pembina dan santri sebagai peserta ini, dibuka oleh oleh Ust. Bahtiar yang hadir mewakili Pimpinan Ponpes Babul Khaer Kalumeme.

Dalam kegiatan sosialisasi ini, disajikan materi  tentang Kebijakan Peningkatan Kesehatan Lingkungan di Pondok Pesantren oleh Kepala Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat Dinkes Kab.Bulukumba, Ibu Hj.Kasmarinda,S.KM,M.Kes. Materi kedua, Penyelenggaraan Kabupaten Sehat oleh Pengelola Program Kabupaten Sehat dan materi ketiga adalag Peningkatan Kesehatan Lingkungan di Pondok Pesantren, Metode Belajar Partisipatif dan Teknis Fasilitasi PHST oleh Koordinator Lesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga.

Menurut Fitrah, SKM,M.Kes selaku Koordinator Panitia dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bulukumba, tujuan umum dari kegiatan sosialisasi tersebut untuk membantu guru dan santri menyusun Perencanaan, Pelaksanaan dan Monitoring Evaluasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat bagi warga Pondok Pesantren.

Adapun tujuan khususnya adalah : Pertama, Santri dapat memetakan tentang sarana air bersih, sarana sanitasi,sarana kesehatan lingkungan lainnya di pondok pesantren dan sekitarnya. Kedua, Santri dapat mengidentifikasi kebiasaan penggunaan air, kebiasaan BAB serta perilaku baik dan buruk terhadap kesehatan. Ketiga, Santri dapat memahami tentang alur penularan penyakit dan cara menghambatnya. Keempat, Santri dapat menyusun rencana kegiatan PHBS di pondok pesantren dan melaksanakan monitoring secara mandiri.

Selain penerimaan materi, dalam kegiatan ini juga dilaksanakan simulasi dengan membagi peserta ke dalam tiga kelompok. Yakni kelompok perilaku, kelompok sarana dan kelompok penyakit. (JS/MY)


Daerah LAINNYA