Jeneponto (Humas-Jeneponto) , Pengukuhan pengurus Dewan Masjid Indonesia dan Pengurus Dewan Pimpinan MUI Kab.Jeneponto di gelar di Aula Kantor Kementerian Agama Kab.Jeneponto, Selasa, 05 /12/ 2017,
Turut hadir pada Pengukuhan Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) periode 2017 s.d.2022, Bupati Jeneponto, Wakil Bupati, MUSPIDA Kapolres, DANDIM 1425, Pimpinan Dewan Masjid Indonesia Prov.Sul Sel, Kepala Kantor Kemeneterian Agama Kab. Jeneponto dan seluruh Pengurus Dewan Masjid Indonesia Kab.Jeneponto.
Dalam sambutan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Prov.Sul-Sel Mayjend H.Muh. Amin Syam menyampaikan bahwa Kab.Jeneponto sangatlah dikenal dengan anggapan orang bahwa Jeneponto memiliki khas Keras meski keras namun mengedepankan persahabatan, dengan mencontohkan bahwa meski berbeda dalam berpolitik namun tetap bersahabat. Dalam mengahadapi perhelatan politik kedepan pak H. Muhammad Amin Syam, berharap perseteruan berpolitik itu boleh namun mari kita kembali ke nilai nilai kemasjidan namun jauh lebih penting karakter atau persahabatan itu perlu di pelihara.
Kembali ditambahkan bahwa Mengurusi masjid dan masalah agama merupakan salah satu tugas dan fungsi Pemerintah, Organisasi dan Masjid ini sangatlah besar yang tatkalah besarnya dengan parpol karena jaringannya jauh kepolosok Desa. Berdasarkan anggaran Dasar itu disebutkan bahwa semua masjid adalah anggota Masjid kecuali masjidnya Ahmadiyah oleh karena itu Pengurus Dewan Masjid berkewajiban melakukan pembinaan pengurus Masjid dan telah diterbitkan buku Manajemen Masjid. pengurus yang baru dilantik dapat memenuhi dan melaksanakan perintah yang telah diamanatkan, dalam upaya menjaga,memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid harap Amin Syam.
Bupati Jeneponto dalam sambutannya mengatakan Bahwa perkembangan jaman membutuhkan kemajuan teknologi sangatlah berpengaruh dalam kehidupan saat sekarang dan masa yang akan datang oleh karena itu peranan Dewan Masjid/MUI Kab. Jeneponto tentu sangat diharapkan dapat menstabilkan antara kemajuan IT yang berdampak negatif. Yang secara bukaan dengan kondisi tersebut harus perlu diimbangi karena banyak akses yang dapat mempengaruhi generasi muda.jelas H. Ikhsan.(Fhr/SP)