Megah, Jusuf Kalla Kembali Resmikan Masjid Ikonik Tanete Riattang

Megah, Jusuf Kalla Kembali Resmikan Masjid Ikonik Tanete Riattang

Watampone, (Humas Bone)- Masjid Raya Watampone adalah salah satu ikon bersejarah Kota Watampone. Masjid ini dibangun oleh Raja Bone ke-32 La Mappanyukki Sultan Sulaiman pada tahun 1941. Terletak di tengah-tengah kota watampone, yaitu Jl. Masjid Kelurahan Bukaka Kecamatan Tanete Riattang. Salah satu ciri khasnya yaitu arsitektur kuno dan inskripsi huruf Arab dalam bahasa Bugis pada gapura mimbar masjid.

Masjid yang berusia sekitar 81 tahun ini kembali diresmikan oleh  Putra Bugis yang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden selama 2 kali, Muhammad Jusuf Kalla atau akrab di sapa Pak JK pada Kamis (15/12/2022) setelah direnovasi. Prosesi gunting pita Pak JK bersama Mufidah Jusuf Kalla didampingi langsung oleh Bupati Bone Andi Baso Fahsar M. Padjalangi dan Wakil Bupati Bone Ambo Dalle beserta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone Abd. Hafid M. Talla.

Turut hadir Kepala KUA Kecamatan Tanete Riattang Abd. Wahid Arif bersama Penyuluh Agama Islam dan kelompok Majelis Taklim se-Kecamatan Tanete Riattang menyaksikan langsung peresmian Masjid Raya Watampone. Lantunan salawat oleh PAI Fungsional Tanete Riattang St. Rohani mengiringi langkah Jusuf Kalla bersama keluarga memasuki masjid yang kini berdiri megah dengan balutan warna emas.

Dalam sambutannya, Jusuf Kalla mengharapkan masjid tersebut dirawat dan dipergunakan untuk beribadah maupun kegiatan keagamaan lainnya. Ia juga banyak bercerita tentang kisah hidupnya di tanah kelahirannya dan sejarah pembangunan masjid tersebut. 

"Saya ingat sekali di masjid ini dulu waktu kecil saya diajarkan membaca Al-Quran dan shalat berjamaah disini. Bermain-main juga disini," tuturnya.

Bupati Bone menghaturkan terima kasih kepada Bapak Jusuf Kalla atas bantuan dan perhatiannya terhadap beberapa aspek pendidikan dan keagamaan di Kabupaten Bone. Ia pun berharap agar selalu memberi perhatian untuk kampung kelahiran JK tersebut.

Berdasarkan keterangan Kepala Tehnik dan Koordinator Pembangunan masjid, Abdul Asis Sarro pembangunan masjid seluas 900 meter persegi tersebut berlangsung selama 17 bulan dengan melibatkan 40 orang pekerja. Cirikhas bangunan lama tidak dihilangkan, hanya melakukan penambahan kapasitas bangunan gedung. (Anty/Ahdi)


Daerah LAINNYA