Di waktu yang sama, penutupan juga diikuti official khafilah Kepulauan Selayar secara virtual di baruga rumah jabatan Bupati Selayar. Dari hasil yang diperoleh khafilah Selayar meraih juara 1 kaligrafi dekorasi putra atas nama Abd. Rahman, juara 2 kaligrafi naskah putrid Meisfar Mirwanngi, harapan 2 naskah putra oleh Asri Rahman, harapan 2 kaligrafi kontemporer Andi Faisal Darmawan, dan Suriani juara harapan 3 kaligrafi Hiasan mushaf.

 

Nur Aswar Badulu menyebutkan Setelah MTQ ini perlu adanya evaluasi agar lebih baik lagi. Ketua khafilah Kepulauan Selayar ini berharap yang menjadi kesalahan dan kekurangan agar tdk terulang lagi, baik segi pelaksanaan, akomodasi, distribusi dan hadiah.

 

“Selama ini saya perhatikan kondisi peserta kita selama saya ikuti sudah sekira 15 tahun, sebenarnya sudah Terpetakan potensi peserta yang kita miliki. Jadi itu yang perlu dibina seterusnya. Bukan berarti yang lain tidak dibina. Carikan pelatih khusus agar lebih baik lagi.” Ungkapnya.

 

Nur Aswar melanjutkan, pelaksanaan MTQ maupun STQ dapat ditingkatkan. Pelaksanaan dan anggarannya agar bisa kita berimprovisasi dan berinovasi dalam melakukan kegiatan karena jaringan, relasi dan teknis sudah diketahui sepeti yang sudah dilakukan pelatihan dan diklat dewan hakim. Hafidzah dan murattal yang orang Selayar di luar Selayar dapat kita gali dan diinventarisir kembali potensinya.

 

Dari dua puluh empat provinsi, Kabupaten Luwu Timur kembali keluar sebagai juara umum dengan catatan pembinaan terbaik dengan nilai tertinggi dari sepuluh kota.

MTQ virtual pertama di Indonesia terselenggara dengan sukses. (ms)