Bantaeng, (Humas Bulukumba) - Tepat pada pagi hari di akhir pekan, Musyawarah Kerja (Musker) Organisasi Santri Intra Pesantren (OSIP) PPS Abu Bakar Ash Shiddiq Bulukumba di kawasan wisata Hutan Pinus Rombeng Bantaeng resmi di tutup (Ahad, 02 Oktober 2022). Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari dan disambut dengan penuh antusias oleh 29 peserta yang merupakan para santri kelas 8 Wustha hingga kelas 11 Ulya, kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusias.

Sedikit berkenalan dengan OSIP PPS Abu Bakar Ash Shiddiq, organisasi santri ini lahir pada tahun 2020 yang mana pada periode pengurusan awal dipimpin oleh santri yang bernama Muhammad Ilyas.

Dikutip dari wahdahbulukumba.or.id saat meliput kegiatan Musyawarah Besar Ketiga (MUBES III) OSIP PPS Abu Bakar Ash Shiddiq, Muhammad Ilyas selaku ketua OSIP kala itu berharap agar kepengurusan OSIP kedepannya (saat ini menjabat) menjadi jauh lebih baik (31/08/2022).

"Pada malam ini adalah kegiatan yang mengakhiri kepengurusan kami. Kamipun berharap kepengurusan OSIP kedepannya jauh lebih baik dan sekaligus memohon maaf kepada para atsatidz dan santri sekalian, jika selama kepengurusan kami tidak maksimal dalam menjalankan amanah,” tegasnya.

Dalam sesi wawancara dengan Muhammad Zuhroni selaku ketua OSIP PPS Abu Bakar Ash Shiddiq Bulukumba, kami mengingatkan dengan ungkapan ketua OSIP sebelumnya dan Zuhroni menanggapi dengan do'a dan harapan agar kepengurusan selanjutnya jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Saya secara pribadi berharap agar kami mampu amanah dalam menjalankan kepengurusan ini, semoga kami bisa mewujudkan harapan dari ketua sebelumnya," harapnya.

Walau Organisasi Santri Intra Pesantren ini masih terbilang muda, antusias dari para santri menyambut amanah dan tanggung jawab dalam mengemban amanah terbilang penuh semangat dan optimis.

Harapan dari ketua OSIP PPS Abu Bakar Ash Shiddiq adalah agar kedepan kegiatan outdoor seperti ini lebih sering untuk dilaksanakan, menurutnya ada banyak hal yang menjadi sarana kebaikan saat berkegiatan diluar pondok yang dilirik oleh Masyarakat.

"Selama kami di Hutan Pinus, ciri khas santri yang kami tonjolkan adalah Shalat Berjama'ah tepat waktu walau kegiatan kami cukup padat dan Alhamdulillah kami bisa menjadi contoh dan mampu menarik perhatian orang lain untuk ikut shalat berjama'ah," ungkapnya. (AR/JSI)