Watampone, (Humas Bone) – Salah satu Penyuluh Agama Islam Non PNS (PAINPNS) Kecamatan Tanete Riattang Timur Rusman, menjadi peserta Bimtek Multi Level Pendampingan (MLP) Kontrol Informasi Moderasi Beragama, yang dilaksanakan oleh tim Efektif Aksi Perubahan MLP Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone yang bertempat di Aula Kantor Kemenag Bone Jumat (13/8/2021).
Bimtek di buka langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Bone Wahyuddin Hakim melalui aplikasi Zoom. Pada acara pembukaan tersebut turut hadiri Kepala Subbagian Tata Usaha Kantor Kemenag Bone Ahmad Yani dan para Kepala KUA Kecamatan melalui virtual.
Sementara para peserta bimtek terdiri dari Operator KUA dan Penyuluh Agama Islam yang diikuti secara luring di aula Kantor Kemenag Bone dengan tetap menerapkan prtokol kesehatan yang ketat.
Dalam sambutannya kepala Kemenag menyampaikan aplikasi MLP ini dirancang sebagai bagian dari kegiatan aksi perubahan yang diamanahkan kepada dirinya, dengan harapan  aplikasi tersebut menjadi barometer bagi kabupaten lain yang ada di sulawesi selatan.
Aplikasi ini banyak fitur yang bisa diperoleh salah satunya fitur penjelasan dari Menteri Agama, fitur penjelasan dari Kanwil dan fitur penjelasan dari Kemenag Kabupaten Bone.
Ia menambahkan sebelum menggunakan web ini, terlebih dahulu diharapakan para penyuluh Agama mengetahui apa itu moderasi beragama. Moderasi beragama merupakan cara pandang beragama yang terkait dengan proses pemahaman dan pengamalan ajaran agama agar ajaran agama yang dalaksanakan selalu dalam jalur yang moderat.
"Moderat yang dimakasud disini adalah tidak belebih-lebihan dan tidak ekstrim, tidak terlalu kekanan dan tidak terlalu kekiri kita harus berada ditengah-tengah." Pungkasnya.
Sementara Programer, Development Sistem MLP, sekaligus narasumber Bimtek, Syahiruddin memperkenalkan aplikasi MLP yang berbasis web tersebut dengan menyampaikan fitur-fiturnya, mulai dari nama situs aplikasi, cara login dengan menggunakan username dan password, Dashboard yang memberikan informasi jumlah kegiatan yang dilaksanakan oleh penyuluh agama kecamatan, sampai pada fitur tambah data yang nantinya para admin KUA Kecamatan memasukkan data nama pemeteri sosialisasi, jumlah peserta, lokasi, foto kegiatan, materi yang diberikan, tanggal pelaksanaan dan keterangan kegiatan. (rusman/ahdi)
