Moderasi Beragama

Pasca Diklat Penggerak Moderasi Beragama, Ini Pesan Wahid Arif

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone Abd. Wahid Arif mulai aktif mengimplementasikan nilai moderasi beragama kepada jajarannya.

Watampone, (Humas Bone)- Pasca mengikuti Diklat Pelatihan  Penggerak Moderasi Beragama di Balai Diklat Keagamaan Makassar sebagai perwakilan dari Kabupaten Bone, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone Abd. Wahid Arif mulai aktif mengimplementasikan nilai moderasi beragama kepada jajarannya.

Diketahui, Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama gelombang pertama tersebut berlangsung selama 6 hari, mulai tanggal 23 Maret sampai dengan 28 Maret 2022 lalu.

Wahid Arif menerangkan bahwa tujuan dari kegiatan pelatihan tersebut yaitu untuk meningkatkan kapasitas ASN Kemenag terkait upaya menjaga keharmonisan umat beragama dalam kemajemukan melalui pendekatan dan penanaman nilai moderasi beragama  di tengah masyarakat. 

“Jadi sebagai ASN Kemenag, kita harus profesional dalam bersikap dan melaksanakan tugas. Khususnya Penghulu, tugas kita bukan hanya sekedar menikahkan, melegalkan surat-surat nikah kemudian menyerahkan kepada si pengantin. Tapi bagaimana kita memberikan wejangan-wejangan kepada calon pengantin terkait perbedaan-perbedaan yang ada, baik dilingkungan masyarakat bahkan didalam keluarga kecil yang baru saja terbentuk tak terlepas dari konflik dan perbedaan. Jadi, bagaimana kita hadir dan menyelipkan moderasi beragama dalam khutbah nikah agar pesan tersampaikan kepada kedua mempelai bahkan para tamu yang hadir,” tutur Wahid Arif. 

Pesan tersebut disampaikan dalam kegiatan Apel Pagi pada Senin (9/5/2022) dihadapan para Penghulu, Staf, PTT serta Penyuluh Agama Islam (PAI) Fungsional dan Non PNS KUA Tanete Riattang.

Lebih lanjut ia menerangkan “Saya harap semua ASN KUA Tanete Riattang tanpa terkecuali, dapat menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai moderasi beragama baik itu dalam pelayanan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Penting bagi kita semua untuk memahami apa itu moderasi beragama, agar kita tidak tersesat dalam opini kita sendiri,” tegasnya. (Anty/Ahdi)


Daerah LAINNYA