Maros (Humas Maros)-Pelatihan Manajemen Zakat Di Wilayah
Kerja (PDWK) Kemenag Kabupaten Maros yang diselenggarakan Badan Diklat
Kepegawaian (BDK) Makassar yang dimulai pada tanggal 3 Juni, resmi ditutup oleh
Kakan Kemenag Maros, H. Muhammad Tonang, S.Ag.,M.Ag pada Selasa (8/6).
Sebelumnya, selama prosesi pelatihan, kegiatan di mulai pada
pukul 8 pagi hingga pukul 16.00. Pada sesi akhir tiap harinya, peserta wajib
mengikuti evaluasi pembelajaran dengan mengerjakan soal dalam durasi waktu tes
35 menit. Selain itu terdapat tugas untuk melengkapi bobot penilaian, selain
tentu keaktifan peserta dalam pelatihan.
Dari penilaian tersebut terpilih tiga peserta dengan nilai
tertinggi yang dinyatakan sebagai peserta terbaik pelatihan.
Dalam laporan penutupan PDWK ini, hadir Kepala Seksi Teknis Pendidikan
dan Keagamaan Badan Diklat Keagamaan (BDK) Makassar Dra.Hj. Nelly.
Saat laporan, Nelly menyampaikan bahwa dari 30 peserta pelatihan
dengan hasil 27 orang peserta dinyatakan lulus memuaskan, sedangkan 3 orang berpredikat
peserta berprestasi dengan nilai tertinggi.
Ketiga peserta tersebut yakni Muzakkir MM, selaku utusan
penghulu dari Kecamatan Bantimurung yang juga sebagai Kepala KUA Bantimurung sebagai
peserta terbaik ketiga. Kemudian Drs.H. Abdul Mannan H.M.Pd.I. sebagai peserta berprestasi
kedua, dari utusan KUA Turikale. Sementara
Hasanuddin, S.Ag, M.Pd.I, Peserta utusanÂ
dari KUA Kecamatan Maros Baru dengan nilai tertinggi yakni 92,45
dikategorikan sebagai peserta berprestasi terbaik pertama.
Sebagai peserta terbaik pertama, Hasanuddin adalah seorang
penyuluh Ahli Madya yang juga sebagai Ketua Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kabupaten
Maros.
Lahir di Camba, Hasanuddin yang menjadi ASN sejak tahun 2004
ini, juga keluar-masuk penjara untuk aktif memberikan penyuhan, siraman rohani keagamaan
kepada para Narapidana yang tergabung dalam kelompok yang dibentuknya. (Hasan/Ulya)