Sungguminasa, (Inmas) - Pelepasan Jamaah Calon Haji (JCH) Kloter 22 Kabupaten Gowa, Senin (22/7) di aula Al Amanah diwarnai kabar duka dari JCH atas nama Husni Muhammad Syarif dan Darmawati Daeng Nginga.
Di tengah arahan yang diberikan Kasubbag Tata Usaha, salah seorang keluarganya hadir membawa kabar duka, ayahanda dari kedua JCH tersebut meninggal dunia. Keduanya kemudian bergegas menuju ke rumahnya di desa Bontomanai, selanjutnya akan menyusul ke asrama haji Sudiang setelah melayat dan mendoakan almarhum.
Kepala kantor kementerian Agama Kabupaten Gowa, Hj. Adliah dalam arahannya mengatakan, JCH Gowa kloter 22 ini akan bergabung dengan tiga kabupaten lainnya yakni , Bantaeng, Bone dan Papua.
“Aturan yang diberikan ketua rombongan dan ketua regu harus ditaati dan diikuti, barang-barang yang terlarang dibawa di pesawat untuk segera disingkirkan dari dalam koper jamaah,” tegasnya.
Kakankemenag juga menitipkan salam dari Bupati Gowa yang meminta maaf tidak dapat melepaskan JCH karena saat ini sedang berada di Jepang mengantarkan ayahandanya, mantan Bupati Gowa, H, Ichsan Yasin Limpo yang saat ini sedang sakit. Kakankemenag meminta para JCH untuk mendoakan kebaikan untuk masyarakat Gowa dan kesembuhan untuk mantan bupati Gowa tersebut.
“Bapak ibu adalah tamu-tamu Allah, InsyaAllah doa kita diterima jadi perbanyak doa dalam setiap langkah di tanah suci,” tuturnya. “Semoga diberikan kekuatan, kesehatan dalam menjalani ibadah di tanah suci dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat walafiat,” harapannya menutup arahannya.
Sementara itu, Kasubbag Tata Usaha, H. Mujahid Dahlan mengingatkan JCH yang muda untuk membantu jamaah yang sepuh. “dalam Sa’i nanti, bersabarlah, tiap nafas berzikirlah. Tidak perlu berlari jika ada orang tua yang kita temani, pelan-pelan supaya tiap langkah itu iringi dengan doa dan zikir,” tuturnya mengingatkan. Jamaah kloter 22 ini terbagi dalam 2 armada bus yang membawa 59 JCH. (OH/arf)