Pembelajaran Di Kelas

Pemilihan Ketua Kelas Merupakan Praktek Demokrasi Terhadap Peserta Didik

Pemilihan Ketua Kelas Merupakan Praktek Demokrasi Terhadap Peserta Didik, Kamis (21/7/2022). (Foto: Kontributor Humas Kemenag Sinjai)

Sinjai Selatan (Humas Sinjai) – Wali Kelas VIII/A, Zakiyah Nur Dalam hal ini sesuai dengan proses belajar mengajar yang akan berlangsung pada pelajaran semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023 di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah Songing melakukan pembelajaran demokrasi melalui kegiatan pemilihan ketua kelas, sekretaris, dan bendahara. Kegiatan ini dipandu oleh Wali kelasnya untuk pemilihan kepengurusan kelas yang dilakukan didalam ruang kelas VIII/A dengan menggunakan pemilihan pemungutan suara sesuai dengan hati nurani masing-masing, Kamis (21/7/2022).

Pelaksanaan pemungutan suara ini berlangsung lancar dengan jumlah pemilih 20 (dua puluh) orang peserta didik di kelas VIII/A yang terdiri dari 8 (delapan) siswa laki-laki dan 12 (dua belas) siswi perempuan. Sebagai kandidat yang merebutkan Ketua Kelas, Sekretaris dan Bendahara.

Menurut Wali Kelas VIII/A saat ditemui di ruangannya ia mengatakan bahwa, melalui pendidikan demokrasi peserta didik akan belajar menghargai dan menghormati perbedaan pendapat, belajar menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah, belajar memilih pemimpin dengan cara pengambilan suara terbanyak.

Pemilihan ketua kelas merupakan salah satu contoh dalam pelaksanaan demokrasi di dunia anak. Kegiatan ini sangat ditunggu-tunggu oleh peserta didik kelas VIII/A di MTs Muh. Songing.

Lebih lanjut, Zakiyah Nur menjelaskan bahwa Kegiatan tersebut dilakukan dalam empat tahap. Tahap pertama, Wali Kelas juga memberikan penjelasan tentang kriteria seorang pemimpin diantaranya disiplin, jujur, adil, amanah, dan pintar.

Tahap kedua, setiap peserta didik diminta menuliskan nama salah seorang teman di kelas yang memiliki kriteria tersebut di dalam selembar kertas. Kemudian kertas yang telah ditulis nama dikumpulkan di meja guru. Munculah 3 (tiga) srikandi yang menjadi kandidat calon ketua kelas. Mereka adalah Afifah Syahirah, Reski Aulia, dan Putri Bilqis.

Tahap ketiga, setelah terpilih 3 nama sebagai kandidat ketua kelas, selanjutnya setiap peserta didik diminta untuk memilih 1 nama dari 3 kandidat tersebut, dan menuliskannya dalam selembar kertas. Wali Kelasnya juga memberi tahu bahwa nama yang mereka pilih harus rahasia dalam artian tidak boleh diketahui oleh temannya, mereka juga harus jujur artinya tidak boleh mengajak temannya untuk mengikuti pilihannya.

Tahap terakhir adalah proses penghitungan suara. Suasana di kelas sangat riuh saat dilakukannya penghitungan suara. Zakiyah Nur selaku Wali Kelas dan di bantu dari dua peserta didik yang bertugas melakukan penghitungan suara. Semua berharap yang mereka pilih akan menang menjadi ketua kelas. Ketiga calon juga berharap memperoleh suara terbanyak sehingga dapat menjadi ketua kelas.

Penghitungan suara berakhir dan nama Reski Aulia muncul sebagai ketua kelas, sedangkan kedua nama yang tidak terpilih sebagai ketua kelas, didaulat menjadi pengurus kelas lainnya, yaitu Putri Bilqis sebagai sekretaris, dan Afifah Syahirah sebagai bendahara. Semua peserta didik bersorak gembira dan mengucapkan selamat.

Zakiyah Nur selaku Wali kelas pun memberikan ucapan selamat sekaligus memberi tahu tentang tugas masing-masing dan berpesan agar mereka bekerja sama dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.

“Kalah menang dalam pemilihan ketua kelas adalah hal yang biasa, yang mendapatkan suara terbanyak tidak boleh sombong dan yang mendapatkan suara sedikit harus berlapang dada,” ujar Zakiyah Nur.

Ilham selaku Kamad MTs Muh. Songing juga menyampaikan apresiasinya atas terlaksanakannya kegiatan demokarsi dalam pemilihan pengurusan kelas di kelas VIII/A.

“Kami bangga terhadap peserta didik yang telah melaksanakan kegiatan pemilihan ketua kelas secara demokratis,” tutur Ilham.

Ditempat yang sama, Humas MTs Muh. Songing Ahmad juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut sengaja dilakukan disetiap awal tahun pelajaran dengan tujuan memberikan pemebelajaran tentang demokrasi pada peserta didik. Menurutnya, dengan adanya kegiatan seperti itu, Peserta Didik dapat belajar berdemokrasi, menyampaikan suaranya dengan penuh kejujuran, percaya diri, menghargai perbedaan pendapat, rendah hati, menerima kekalahan dengan lapang dada, disiplin, dan tanggung jawab. (Ahmad)


Daerah LAINNYA