(Bulukumba, Humas Bulukumba) - Salah satu dari tujuh program prioritas Kementerian Agama adalah transformasi digital. MAN 2 Bulukumba dalam menyikapi hal tersebut langsung berbenah dan melakukan berbagai perubahan. Di antaranya, absensi datang dan pulang peserta didik melalui ceklok (finger print) yang telah disiapkan untuk masing-masing tingkatan, ruang publikasi madrasah, perpustakaan digital (digital library), buku tamu online, PAS dan PAT online, serta yang paling penting adalah pembelajaran dengan menggunakan Smart TV.
Khusus penggunaan Smart TV, dampaknya sangat terasa dalam PBM (Proses Belajar Mengajar), baik bagi peserta didik maupun bagi guru. Guru dan peserta didik sangat dimudahkan dalam proses pembelajaran. Fasilitas-fasilitasnya sangat menunjang sehinggat efektivitas pembelajaran mengalami peningkatan dengan penerapan sentuhan teknologi modern tersebut.
Kepala MAN 2 Bulukumba, Muhammad Anas, menyatakan bahwa pembelajaran berbasis digital saat ini memang menjadi program prioritas madrasah.
“Sejak dua tahun terakhir, kami tidak lagi menganggarkan untuk pengadaan buku-buku bacaan manual, tetapi kami ganti dengan perpustakaan digital dan Smart TV. Alasannya masih banyak buku di gedung perpustakaan yang jangankan dibaca, dikeluarkan dari kardusnya saja belum,” ujarnya.
“Alhamdulillah, kami mengamati perhatian dan motivasi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran lebih antusias dengan konsep pembelajaran seperti sekarang ini. Di samping mungkin merupakan hal baru dalam kehidupan mereka, juga akselerasi informasi lebih cepat tercapai,” imbuh Anas.
Selain penggunaan Smart TV, penggunaan gawai atau handphone yang oleh sebagian sekolah masih melarang, MAN 2 Bulukumba justru mewajibkan peserta didiknya untuk memiliki. Tentu saja dengan pengawasan pendidik dan orang-orang dewasa di sekitarnya untuk memastikan fasilitas teknologi itu tepat guna. Tidak digunakan untuk hal-hal negatif yang tidak ada kaitannya dengan proses pembelajaran.
Sementara itu, Wakamad Sarpras MAN 2 Bulukumba, Edi Miswar, menyatakan bahwa Smart TV ini adalah branding yang baik bagi madrasah.
“Saya kira ini menarik. Pembelajaran berbasis digital dengan fasilitas TV Pintar tentu saja punya nilai ‘jual’ bagi banyak pihak,” ujarnya. (AM)