Prestasi MTsN Gowa

Penghujung Tahun, MTsN Gowa Tambah Koleksi Penghargaan

Didampingi Kakankemenag Gowa dan Kabag TU Kanwil Kemenag Sulsel

Makassar (Humas Gowa). MTsN Gowa meraih penghargaan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi.

Penghargaan tersebut diserahkan Gubernur Sulawesi Selatan bersamaan dengan 12 sekolah/madrasah lainnya di Kabupaten Gowa. Acara penyerahan ini digelar di hotel Maxone Makassar, Jum'at (15/12/2023).

"Alhamdulillah, satu penghargaan lagi di penghujung tahun pelajaran 2023/2024 untuk MTsN Gowa," ujar Kepala madrasah, Mansur Patiroi.

Mansur mengatakan raihan penghargaan ini tidak luput dari perjuangan seluruh warga madrasah terutama bimbingan penanggung jawab program Adiwiyata MTsN Gowa.

"Terima kasih atas kerja cerdas, kerja keras, kerja Ikhlas, dan kerja tuntas seluruh warga madrasah, terutama dibawah bimbingan penanggung jawab program Adiwiyata, Mas'ud Kasim Dg. Tojeng. Perjuangan tidak akan berakhir, semoga dibalas Allah dengan keberkahan,” ungkapnya.

Penghargaan dari Gubernur Sulsel ini semakin memperkuat posisi dan eksistensi MTsN Gowa sebagai Madrasah Rujukan, Madrasah Digital, Madrasah Ramah Anak, dan Madrasah Adiwiyata.

“Ini sebuah anugerah yang luar biasa, yang akan berkontribusi banyak untuk Gowa, Sulsel, bahkan Indonesia. Semoga kedepannya semakin menunjukkan prestasinya,” tutup Ancu.

Koordinator Lingkungan dan Adiwiyata MTsN Gowa, Nurbaeti Halik menyatakan bahwa selama ini pihaknya gencar melakukan gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah/madrasah (PBLHS) untuk mewujudkan madrasah yang asri, bersih, dan menyehatkan sehingga dapat memberikan rasa nyaman ketika berada di madrasah.

"Alhamdulillah, usaha kami dalam mewujudkan madrasah yang asri, bersih, dan menyehatkan memperoleh apresiasi dari pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan," ucapnya penuh semangat.

Ia menjelaskan, program Adiwiyata yang sudah berjalan di MTsN Gowa terbilang cukup banyak, diantaranya penanaman pohon, penataan taman kelas dengan memanfaatkan barang-barang bekas, serta pembuatan biopori sebagai resapan air dan hidroponik

Kesuksesan dalam menjalankan program tersebut tidak terlepas dari peran aktif warga madrasah dalam membantu dan memberikan respon positif.

"Meskipun awalnya belum terbiasa, tetapi setelah program-program Adiwiyata ini kami mulai, antusiasme warga madrasah mulai muncul, seperti Guru Prakarya dan Seni Budaya yang membantu dalam pengumpulan limbah untuk dijadikan karya siswa," jelas Ety, sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa telah terjadi perubahan yang sangat signifikan. Sebelum ada program Adiwiyata, setiap hari sampah di lingkungan madrasah sangat menumpuk. Akan tetapi setelah program ini dijalankan, sampah sudah mulai berkurang karena banyak yang dimanfaatkan untuk karya siswa. Disamping itu, juga lingkungan mulai tertata, penghijauan dari tahun ke tahun, dan penambahan pepohonan yang ada di lingkungan madrasah

“Kedepan harapan kami, peran aktif warga madrasah dalam mengawal program Adiwiyata tetap berlanjut. Kemudian dengan perolehan penghargaan Adiwiyata provinsi ini, kami berharap teman-teman lebih semangat lagi dalam membantu dan sadar akan lingkungan yang bersih, indah, sehat, dan menyenangkan. Mudah-mudahan ini juga bisa memberikan motivasi dan inspirasi bagi lingkungan sekitar madrasah,” pungkasnya.(SN/OH)


Daerah LAINNYA