Pengurus dan Anggota DWP Kemenag Kab.Toraja Kunjungi SLB Tallunglipu.

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Rantepao, (Inmas Torut) - Anjangsana adalah salah satu program unggulan Darma Wanita Persatuan Kemenag Kab.Toraja Utara.

Dalam rangka Perayaan Natal Tahun 2019 dan Memperingati Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI ke 74 tingkat Kementerian Agama Kab.Toraja Utara, Ketua DWP Kemenag Kab.Toraja Utara Rischa Monika Gasong SE, segenap Pengurus dan anggota mengadakan Anjangsana kepada peserta didik di Sekolah Luar Biasa Tallunglipu.

Kakan Kemenag Kab.Toraja Utara P.L Gasong bersama Kasubbag TU, Peny. Pendis, Peny. Bimas Islam, Kasi Pendidikan Kristen, Kasi UAK,Kasi Bimas Katolik juga hadir mengikuti kunjungan kasih tersebut.

Kakan kemenag mengatakan bahwa kehadiran DWP Kemenag kab.Toraja Utara hendak menyatakan bahwa SLB adalah bagian dari Kementerian Agama kab.Toraja Utara. "Sekolah Luar Biasa adalah bagian dari kami,kita semua ciptaan yang sama di hadapan Tuhan,karena itu kesempatan ini kami gunakan untuk menyapa dan mengunjungi anak-anak di tempat ini,semua kita sama hanya saja manusia itu sendiri yang kadang mengklasifikasikannya"ungkap kakan kemenag

Makmur Mestapa S.Pd selaku Kepala Sekolah mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kunjungan DWP Kemenag Kab.Toraja Utara kepada anak-anak SLB Tallunglipu. "terima kasih atas perhatian DWP Kemenag Kab.Toraja Utara untuk anak- anak kami di tempat ini,anak- anak yang sangat membutuhkan perhatian yang berbeda dengan anak-anak yang lain"Ungkap Makmur

"Sekolah Luar Biasa Tallunglipu adalah Sekolah Binaan DWP Kab.Toraja Utara,membina 44 siswa yang terdiri dari beberapa bidang binaan yakni Tunanetra,Tunarungu,Autis,Tunagrahita,dan Tunadaksa" lanjut makmur.

Makmur juga mengatakan bahwa karena anak-anak mempunyai kebutuhan yang beragam maka pendekatannyan juga harus berbeda. Jumlah tenaga pendidik ada 8 guru dan semua adalah guru kelas. SD-SMA berada dalam satu atap.SLB Tallunglipu belum memiliki guru agama baik Agama Islam,Kristen,dan Katolik. Juga di butuhkan guru keterampilan untuk memberi keterampilan kepada anak-anak SLB agar ketika mereka keluar dari sekolah tersebut,mereka bisa mandiri di tengah masyarakat. (lnd/wrd)


Daerah LAINNYA