Watang Padacenga, (Humas Bone) – Majelis taklim Nur Zahwa desa Watang Padacenga sukses menyelenggarakan pengajian rutin bulanan pada hari Senin. Kegiatan yang bertempat di Masjid Nur Zahwa ini dihadiri oleh seluruh anggota majelis taklim, Kepala Desa, serta masyarakat setempat pada hari Senin, 28 Oktober 2024.
Pengajian kali ini mengangkat tema yang sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, yakni bahaya ghibah dan cara mengatasi godaan hidup. Ustadz Ahmad Amir, seorang penyuluh agama Islam dari KUA Dua Boccoe, menyampaikan materi yang begitu menggugah. Beliau menjelaskan secara detail tentang pengertian ghibah, dampak buruk yang ditimbulkan, serta cara-cara efektif untuk menjauhinya.
"Ghibah adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam agama Islam," tegas Ustadz Ahmad Amir. "Selain merusak hubungan antar sesama, ghibah juga dapat merusak hati dan jiwa pelakunya."
Selain materi tentang ghibah, para peserta juga mendapatkan ilmu yang bermanfaat mengenai tahsin atau perbaikan bacaan Al-Quran. Ustadz Irham, yang juga merupakan seorang penyuluh agama, memberikan panduan praktis tentang cara membaca Al-Quran dengan benar dan tartil.
Kegiatan pengajian rutin ini merupakan salah satu upaya Majelis Taklim Nur Zahwa untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa para anggotanya. Dengan diadakannya pengajian secara rutin, diharapkan masyarakat dapat semakin memahami ajaran Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Pengajian ini sangat bermanfaat bagi kami," ujar salah seorang peserta. "Ilmu yang disampaikan oleh para ustadz sangat menginspirasi dan memotivasi kami untuk menjadi pribadi yang lebih baik."
Kepala Desa Watang Padacenga juga menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau berharap agar pengajian rutin seperti ini dapat terus dilaksanakan dan semakin banyak masyarakat yang terlibat.
"Kami sangat mendukung kegiatan keagamaan seperti ini," ujar Kepala Desa. "Semoga dengan adanya pengajian, masyarakat kita menjadi semakin religius dan harmonis."
Majelis Taklim Nur Zahwa berharap agar pengajian rutin ini dapat terus berjalan dengan baik dan semakin banyak lagi masyarakat yang ikut berpartisipasi. Selain itu, mereka juga berencana untuk mengadakan berbagai kegiatan keagamaan lainnya, seperti lomba membaca Al-Qur'an, kajian kitab kuning, dan kegiatan sosial.