Sinjai Utara (Humas Sinjai) Hari Ibu di Indonesia dirayakan secara nasional setiap 22 Desember. Tanggal tersebut dipilih bertepatan dengan hari pertama Kongres Perempuan Indonesia pada 1928 sebagai upaya untuk merayakan kebangkitan perempuan Indonesia
Tak terkecuali tenaga pendidik dan kependidikan MTs Negeri 1 Sinjai, para ibu-ibu merayakan hari ibu ditandai dengan memakai baju kebaya.(Rabu, 22/12/2021)
Rudiyanto selaku kepala madrasah berpendapat peringatan Hari Ibu semestinya tidak hanya dimanfaatkan sebagai seremonial belaka, namun juga menjadi momentum untuk menghormati dan menghargai pengabdian para perempuan di Indonesia.
“Kalau saya memaknai Hari Ibu bukan sekadar buat ibu, ya, tapi lebih kepada perempuan itu sendiri. Buatku, setiap hari adalah Hari Ibu. Setiap hari kita bisa tunjukab rasa peduli dan kasih sayang kita terhadap ibu, istri, atau anak perempuan,†ucap Rudiyanto
Beliau berpendapat hari ibu sebetulnya dapat dimaknai secara lebih dalam, bukan hanya fokus pada perayaan atau peringatan kebangkitan perempuan.
“Buatku momentumnya bukan lagi kita bicara tentang kebangkitan itu sendiri, tapi bagaimana kita menghormati terhadap pengabdian yang mereka lakukan sebagai seorang ibu, seorang perempuan, dan seorang manusia,†ujarnya.
Pengabdian perempuan saat mengandung hingga melahirkan anak, misalnya, Rudiyanto memandang pengalaman tersebut bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Terlebih bagi perempuan yang dituntut untuk multitasking, tidak sekadar mengurus rumah tangga tetapi juga melakukan pekerjaan di luar rumah. (ASA)