Maros (Humas Maros) - Penggalangan dana atau proses kontribusi sukarela dari individu, kelompok atau pemerintah dalam bentuk dana dan sumber daya lainnya atau yang biasa kita kenal dengan fundraising, merupakan hal urgen dalam manajemen pengelolaan zakat.
Terdapat satu hal yang juga sangat krusial dalam fundraising, yaitu keterampilan staf/pelaku dalam membangun serta menjaga hubungan dengan donatur, karena membangun hubungan adalah hal pertama yang harus dilakukan dalam proses fundraising. Membangun pola komunikasi efektif menjadi hal yang utama.
Hal ini pula yang disampaikan dengan penjelasan gamblang nan-sederhana oleh Widyaiswara Badan Diklat Keagamaan. (BDK) Makassar, H. Asep Syaifullah saat hari ke-4 Pelatihan Di Wilayah Kerja (PDWK) Manajemen Zakat, Minggu (6/6/2021).
“Dalam pengeloaan zakat, harus membuat rancangan strategi dan kerjasama pada semua lini kehidupan masyarakat, berbagai pihak harus disentuh dan dijalin komunikasi yang intens untuk mendukung suksesnya program zakat,â€jelasnya.
Selain itu, Asep Syaifullah juga membekali peserta dengan perencanaan, penyusunan program kegiatan dan sasaran-sasarannya.
Kegiatan yang berlangsung di lantai 2 MI Al-Markaz Kabupaten Maros mengawali pagi dengan olah raga ringan, menggerakkan tubuh untuk menciptakan suasana segar dan rileks.
Dalam sesi diskusi semua peserta mengungkapkan kondisi dan problem pada wilayah masing-masing. Peserta kegiatan berasal dari penghulu, penyuluh dari 14 kecamatan di Kabupaten Maros.
Seperti yang disampaikan salah satu peserta dari KUA Kecamatan Simbang, Hamzah Ahmad. Menurutnya dalam pengelolaan zakat, perencanaan program kegiatan dan aksi bagi pengelola zakat sangat penting dilakukan. Butuh aksi nyata untuk mewujudkan target dan capaian program.
Menurut peserta dari KUA Kecamatan Bantimurung yang juga Ketua Kelas, Kammas, menuturkan bahwa baginya Fundraising merupakan hal yang baru didengar dan merasa bersyukur bisa terlibat aktif dalam kegiatan.
“Ini penting untuk menambah ilmu sebagai bahan untuk mensosialisasikan pentingnya berzakat kepada masyarakat di wilayah kerja,â€sambung Kammas.
Sementara dari pihak panitia, Hj. Subaedah, S.Ag, menyampaikan rasa senangnya dalam kegiatan ini. Hal ini dikarenakan peserta yang mengikuti pelatihan disiplin dan patuh terhadap kesepakatan aturan dalam pelatihan, sehingga memudahkan panitia dalam mensukseskan kegiatan.
“Semoga pelatihan ini bermanfaat dan peserta tetap semangat mengikuti pelatihan hingga usai,â€tutupnya. (Hasan/Ulya)