Maros (Humas Maros)-Penyuluh Agama Islam dalam menjalankan tupoksi di masyarakat harus memiliki tujuan yang jelas agar suasana keberagamaan, dapat merefleksikan pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai keagamaan konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Untuk konteks inilah, maka Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) yang merupakan wadah antar Penyuluh Agama Islam Fungsional untuk saling berkoordinasi dan berkomunikasi dalam mengemban tupoksi pokok Penyuluh Agama.
Hal inilah yang dituntut oleh Kakan Kemenag Kabupaten Maros H. Muhammad Tonang, S.Ag.,M.Ag, saat Apel Pagi bersama penyuluh se-Kabupaten Maros di Lapangan Upacara Kantor Kemenag Kabupaten Maros, Jumat (18/6).
Menurutnya penting bagi Pokjaluh untuk mendesain program kegiatan yang terukur dan jelas.
“Kita telah melakukan potensi keagamaan pada awal tahun. Ini hendeknya jadi bahan dasar bagi Pokjaluh untuk mendesain program kegiatan bagi penyuluh selama tahun berjalan. Supaya ada ukuran yang jelas dan terperinci,â€katanya.
Muhammad Tonang juga menyampaikan bahwa program kegiatan penyuluh harus menyentuh langsung masyarakat.
“Intinya ada program prioritas. Programnya yang riil, misal tentang daftar penyuluh, apa yang dilakukan penyuluh, kelompok binaannya apa dan seterusnya. Intinya yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Penting untuk membuat pedoman dan mendokumentasikan segala kegiatan,â€jelasnya.
Masih menurut Muhammad Tonang bahwa hal tersebut akan menjadi bahan bagi lembaga dan pimpinan untuk membuat kebijakan.
“Hal ini yang dijadikan sebagai bahan analisis bagi pimpinan, untuk selanjutnya akan didukung dengan kebijakan. Sehingga ada panduan bagi teman penyuluh dalam melakukan penyuluhan, pembinaan di masyarakat,â€lanjutnya.
Muhammad Tonang juga meminta kepada para penyuluh se-Kabupaten Maros untuk menjalankan program kegiatan dengan enjoy dan mengedepankan unsur kebersamaan. (Ulya)