Anggeraja (Humas Enrekang) Penyuluh Agama Islam merupakan Pioner pertama dan utama dalam membentuk karakter setiap pribadi manusia, karena tugas dan fungsi Penyuluh Agama Islam bersentuhan langsung dengan masyarakat di tatanan paling bawah.
Hal tersebut disampaikan oleh Ramli Rasyid Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Enrekang ketika memberikan sambutan pada kegiatan Rapat Koordinasi Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Enrekang yang dilaksanakan di Rumah Makan Bakso Raksasa Puncak Jl. Poros Enrekang-Tana Toraja Kecamatan Anggeraja, Senin 11/09/2023.
Selanjutnya didepan peserta yang terdiri dari pengurus IPARI, Penyuluh Agama Fungsional dan PPPK, ia mengatakan bahwa sebagai Pioner terdepan para Penyuluh Agama dalam melaksanakan tugasnya harus betul-betul arif dalam menyampaikan materi jangan sampai Penyuluh Agama justeru menjadi sumber terjadinya perselisihan di masyarakat terutama ketika mengemukakan sebuah pendapat tanpa didasari dalil yang kuat, kata Ramli.
Ia juga menekankan kepada Penyuluh Agama agar senantiasa mengupdate materi bimbingan dan penyuluhan dengan cara lebih banyak membaca dan mengkaji hadits-hadits terutama yang terkait langsung dengan apa yang disampaikan sehingga tidak terjadi salah faham dan faham salah, tegasnya.
Sementara Kasi Bimas Islam Kemenag Enrekang Muhammad Askar yang hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan beberapa hal terkait laporan pelaksanaan tupoksi Penyuluh, diantaranya penekanan kepada semua Penyuluh agar aktif mengisi laporan di aplikasi E-PA karena hal itu menjadi barometer penilaian terhadap Penyuluh Agama ditingkat pusat dan keaktifan Penyuluh dalam pendampingan penerbitan sertifikat halal bagi pelaku UMKM, himbau Askar.
Pada Rakor tersebut Askar juga menyampaikan bahwa Kemenag dengan lembaga pemasyarakatan kelas II B Enrekang telah menandatangani MoU terkait pembinaan rohani terhadap warga LAPAS dan yang akan memberikan bimbingan dan penyuluhan adalah para Penyuluh Agama. (pat/bob)