Parepare, (Humas Parepare) – Mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare bekerja sama dengan Kementerian Agama Kota Parepare melalui Seksi Bimas Islam menggelar Penyuluhan Pranikah Usia Remaja di Pondok Pesantren Al-Badar Kota Parepare pada Kamis, 8 Juni 2023.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Mahasiswa Magang MBKM dan Program Studi tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman pada remaja terkait pranikah di usia remaja sebagai salah satu upaya pencegahan terjadinya pernikahan dini.
Dalam kegiatan ini, menghadirkan tiga pemateri yakni Penyuluh Agama Islam pada KUA Kec. Soreang sekaligus Ketua Pokjaluh Kota Parepare, Sabuddin yang membawakan materi “Remaja yang Sehat, dan Terampil Mengelola Diri dan Moderasi Beragama bagi Remaja”. Pemateri kedua yakni Penyuluh Agama Islam pada KUA Ujung, Zainal Abidin. Pemateri lainnya yakni Dosen IAIN Parepare sekaligus Ketua Prodi Bimbingan konseling Islam dengan membawakan materi "Psikologi Pranikah".
Kegiatan yang diiikuti puluhan santri tingkat MA pada Pondok Pesantren Al-Badar Kota Parepare tersebut dibuka secara langsung oleh Kakan Kemenag Parepare, H. Fitriadi. Hadir Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, H. Hasan Basri, yang mewakili Dosen Pembimbing MBKM IAIN Parepare, Emilia Mustary, Kepala MA Al Badar Kota Parepare, Mahfudzah.
Dalam sambutannya, Kakan Kemenag Kota Parepare mengatakan pentingnya kegiatan penyuluhan pranikah bagi remaja."Penyuluhan Pranikah pada usia remaja sangat perlu untuk mendapatkan pengetahuan terkait pernikahan. Ada beberapa yang harus diketahui tentang syarat nikah terutama terkait batasan usia. Usia yang dianjurkan oleh pemerintah adalah 19 tahun bagi laki-laki dan 19 tahun bagi perempuan, jika berusia di bawah 19 tahun maka tidak bisa dinikahkan kecuali ada dispensasi dari Pengadilan Agama,”jelasnya.
Selain itu, yang terpenting adalah bagaimana menafkahi keluarga dan perjalanan ke depan. “Dalam mengarungi rumah tangga perlu persiapan yang matang untuk melalui kehidupan seperti samudra yang luas, kadang ombaknya santai tapi kadang seperti badai. Maka dari itu penting anak-anakku siap menghadapinya,”pungkasnya.
Para santri terlihat antusias mengikuti materi yang dibawakan oleh narasumber-narasumber handal di bidangnya. Semoga dengan adanya kegiatan ini para santri semakin memahami hakikat pernikahan dan memiliki bekal dalam mengarungi rumah tangga kelak.Aamiin.(BA/Lut)