Semarak HJB ke-691, Begini Kata Kakan Kemenag Bone

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Watampone, (Humas Bone) - Rabu (7/4/2021) Di halaman kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone, sedikit berbeda dari biasanya. Gedung yang menyelenggarakan pendidikan agama dan keagamaan itu berdandan mempercantik diri.

Letak-letak keindahan ditata ulang bertema tradisionil, menyesuaikan diri. Sejurus kemudian, barisan umbul-umbul berdiri tegak bak memberi salam hormat menyambut Hari Jadi Bone(HJB)  ke-689. Berharap ada sukacita dan keramaian khusus dalam rangka HJB yang diperingati tanggal 6 s.d 7 April 2021.

Hukum kebiasaan yang berlaku di sini saat HJB selalu memunculkan beberapa pernak-pernik baju adat tradisional Bugis, Baju Bodo kekinian dan Jas Tutup plus Songkok Recca' dengan ragam motif, corak dan warna yang cukup bikin gerah dikenakan.


Pemadangan itu tidak hanya ditemui di Kantor Kemenag Kabupaten Bone namun, gampang ditemui hari ini di sekolah-sekolah, gedung-gedung pemerintahan baik instansi pusat dan daerah. Bahkan tak seperti biasanya seragam itu berkeliaran lalu lalang di tempat publik dengan sesekali bercermin di depan seluler berswafoto bahkan tak jarang berakhir pada ruang studio foto, hanya untuk mengabadikan sebuah momen.

Ini merupakan bentuk solidaritas, cinta dan banggan menjadi orang Bone yang bertemakan "Ya Tutu Ya Upe, Ya Capa Ya Cilaka, siapa yang berhati-hati akan selamat, siapa yang lalai akan celaka pelaksanaan. Tema sengaja diangkat oleh pemerintah daerah karena relevan saat ini di tengah pandemi Covid-19. Saat ini kita harus menerapkan prinsip kehati-hatian, lebih baik menghindari mudharat, dan keselamatan masyarakat jauh lebih penting.

Berkaitan dengan pakaian adat, Kakan Kemenag Bone Dr. H. Wahyuddin Hakim, M.Hum mengatakan bahwa pakaian adat sebagai upaya mengenang jaza-jaza para pendahulu yang telah berjuang sampai bertumpah darah untuk membangun Bone.

“Kita memakai baju adat dihari kerja menyambut HJB, mengingatkan kepada kita semua, bahwa Bone tercinta ini tidak berdiri begitu saja. Namun terbangun melalui perjalanan yang panjang, dimana para pendahulu membangun daerah ini dengan perjuangan yang berdarah”. Ungkapnya. (ahdi)


Daerah LAINNYA