Bontotiro (Humas Bulukumba) – Meningkatnya kasus perundungan dan kekerasan di kalangan anak-anak, khususnya di sekolah, menjadi perhatian serius bagi orang tua dan guru. Untuk menanggulangi masalah ini, sebanyak 22 siswa dari MTsN 3 Bulukumba mengikuti kegiatan sosialisasi dan coaching clinic bertajuk Anti Perundungan/Stop Bullying dan Narkoba yang diselenggarakan oleh UPT SPF SMAN 4 Bulukumba pada Sabtu, 7 September 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung masa depan yang cerah bagi para siswa.
Acara yang berlangsung di Aula SMAN 4 Bulukumba dibuka secara resmi oleh Kepala UPT SPF SMAN 4 Bulukumba, Suarti. Dalam sambutannya, Suarti menyampaikan apresiasi kepada panitia serta seluruh peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi ini. Ia juga menekankan pentingnya pemahaman tentang dampak negatif perundungan serta penyalahgunaan narkoba bagi generasi muda.
Sosialisasi ini menghadirkan narasumber Ary Gunawan, Babinkantibmas Kelurahan Ekatiro, yang memaparkan berbagai informasi terkait perundungan. Menurut Ary, perundungan adalah tindakan mengganggu, mengusik, atau menyakiti orang lain secara fisik maupun psikis, yang sering terjadi berulang kali. Ia berharap melalui pemahaman yang diberikan, para siswa dapat mengenali dan mencegah perilaku bullying di sekitar mereka. Ary juga menekankan pentingnya melaporkan kasus perundungan kepada pihak berwenang untuk mencegah dampak yang lebih serius.
Selain itu, Ary juga memberikan sosialisasi mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba. Para siswa diberikan pengetahuan tentang jenis-jenis narkoba yang beredar dan dampaknya terhadap kesehatan fisik maupun mental. Ary juga memaparkan strategi operasional dalam menangani masalah narkoba, termasuk pencegahan, pemberantasan, dan rehabilitasi.
Adelia, salah satu siswa MTsN 3 Bulukumba yang mengikuti sosialisasi, memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. Menurutnya, sosialisasi ini membuka wawasan mereka tentang pentingnya menghormati perbedaan dan memberikan strategi konkret untuk mengatasi situasi perundungan, baik di sekolah maupun di lingkungan sosial lainnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para siswa tentang pentingnya menjaga diri dari perundungan dan penyalahgunaan narkoba, serta menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan berprestasi di masa depan. (DS/Asriadi Haris)