Songsong Tahun Ajaran Baru, Kemenag Parepare Gelar Rakor Virtual

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Parepare, (Humas Parepare) – Menyambut Tahun Ajaran Baru 2020/2021, Kementerian Agama Kota Parepare melalui seksi Pendidikan Madrasah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) secara Virtual membahas berbagai persiapan pembelajaran di masa pendemi covid-19, Jumat (10/7/2020).

Rapat yang dipandu oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Penmad) Muhammad Idris Usman, dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kota Parepare H. Abdul Gaffar, Kepala seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Kasi PD Pontren) Hamka, Koordinator Pengawas dan Pengawas, Kepala RA/Madrasah beserta Wakamad Kurikulum, Tim Humas Kemena Kota Parepare dan Pelaksana Seksi Penmad.

Pada pembukaan, Kasi Penmad menyampaikan jika di Kota Parepare masih pada zona belum hijau, yang berarti belum memenuhi persyaratan untuk melakukan pembelajaran tatap muka.

"Sesuai dengan regulasi yang ada, pembelajaran untuk menghadapi Tahun Ajaran baru 2020/2021 di Kota Parepare khususnya di madrasah masih pembelajaran dari rumah atau daring", ucap Muhammad Idris Usman

Sementara itu, Kakan Kemenag Kota Parepare H. Abdul Gaffar mengatakan pentingnya kolaborasi antara guru, siswa dan orang tua dalam penguatan pelaksanaan pendidikan.

“Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pendidikan adalah adanya kolaborasi serta komunikasi yang baik antara orang tua, siswa dan guru. Bahkan kalau perlu ada pertemuan yang intens dilakukan antar orang tua dengan guru”, ungkapnya.

Kakan Kemenag juga berjanji akan memberikan reward kepada guru-guru madrasah, baik Madrasah Negeri, Swasta maupun dibawah naungan Pondok Pesantren (Pontren) yang mempunyai inovasi dalam pembelajaran daring pada masa pandemi.

"Pada pembelajaran daring ini tidak diwajibkan full kurikulum, karena menekankan pengembangan karakter bagi murid-murid dan diharap bagi guru-guru madrasah jika ada masalah, harus selalu koordinasi di Kementerian Agama", jelas Kakan Kemenag.

“Kreativitas guru dalam pembelajaran daring juga perlu dilakukan agar siswa tidak merasa jenuh, olehnya itu kami akan memberikan reward bagi guru yang mempunyai inovasi dalam pembelajaran daring ini”, ujarnya  menambahkan.

Pada kesempatan terebut, Kakan Kemenag juga memberikan apresiasi terhadap tingginya animo masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah agama baik madrasah maupun pondok pesantren.


“Tingginya animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah agama merupakan bentuk kepercayaan masyarakat terhadap madrasah maupun pondok pesantren. Hal tersebut tentunya patut kita apresiasi”, tandasya.

Berdasarkan data yang ada, jumlah tamatan SD dan MI negeri dan swasta tahun ini di Parepare, sebanyak 2.565 orang. Siswa yang mendaftar di SMP hanya 1.762 orang ditambah mendaftar non reguler tamat di bawah 2020 dan pindah domisili sebanyak 101 orang sehingga total pendaftar di SMP hanya 1.863 dari kuota 3.008 kursi.

Sebanyak 328 anak memilih mendaftar ke pesantren dan 205 mendaftar di Madrasah Tsanawiyah, sehingga totalnya 533 anak yang masuk ke pesantren dan MTs.

 


Daerah LAINNYA