Tingkatkan Efektivitas Pembelajaran, MAN 1 Kota Parepare Terapkan Metode VBL

Pemutaran Film "Tanah Surga... Katanya" sebagai bagian dari Video Based Learning di MAN 1 Kota Parepare

Parepare, (Humas Parepare) - Dalam upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran, MAN 1 Kota Parepare terus berinovasi dengan mengadopsi metode pembelajaran berbasis video atau Video Based Learning (VBL). 

Pada Jumat, 4 Oktober 2024, siswa-siswi MAN 1 Kota Parepare mengikuti kegiatan pemutaran film “Tanah Surga... Katanya” sebagai bagian dari program pembelajaran Sejarah Indonesia. 

Kegiatan ini berlangsung di Lab Komputer MAN 1 Kota Parepare dan dipandu oleh Guru Sejarah Indonesia, A. Akbar Wahid. Pemutaran film ini bertujuan memperkaya pemahaman siswa mengenai dinamika sosial dan politik Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan, yang sering kali luput dari perhatian dalam narasi pembangunan nasional.

Film “Tanah Surga... Katanya” mengangkat kisah kehidupan masyarakat di perbatasan Kalimantan dan Malaysia, wilayah yang meskipun berada di pinggiran secara geografis, tetap memiliki peran penting dalam menjaga kedaulatan negara. Di tengah keterbatasan akses pembangunan, masyarakat perbatasan ini menjadi garda terdepan yang mempertahankan identitas bangsa dan cinta tanah air.

Tak hanya sekadar menonton, para siswa juga diajak untuk terlibat aktif dalam diskusi setelah pemutaran film. Akbar mendorong siswa untuk merenungkan pesan moral dan sejarah yang terkandung dalam film tersebut. 

Diskusi ini menyoroti perjuangan masyarakat perbatasan dalam menjaga keutuhan wilayah Indonesia dan mempertahankan identitas kebangsaan mereka. Dengan cara ini, pembelajaran sejarah menjadi lebih hidup dan bermakna, memperluas wawasan siswa tentang kontribusi masyarakat perbatasan dalam sejarah bangsa.

“Sejarah tidak hanya terbatas pada buku teks; media seperti film juga mampu memberikan gambaran nyata tentang perjuangan masyarakat kita,”jelas Akbar. 

Salah satu kutipan penting dari film yang disampaikan oleh karakter kakek Salman, seorang mantan pejuang perbatasan pada masa Operasi Dwikora, berbunyi, “Indonesia ini tanah surga, apapun yang terjadi pada dirimu, jangan sampai kehilangan cintamu pada negeri ini. Genggam erat cita-citamu, sampaikan kepada dunia, kami bangsa Indonesia.” Pesan ini mengingatkan generasi muda akan pentingnya menjaga nasionalisme dan cinta tanah air dalam segala situasi. 

Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari para siswa. Mereka merasa bahwa dengan menggunakan media film, sejarah menjadi lebih nyata dan menarik untuk dipelajari. Metode ini tidak hanya menambah wawasan siswa tentang tantangan yang dihadapi masyarakat di daerah perbatasan, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih kritis dan memahami bahwa menjaga kedaulatan serta identitas bangsa adalah tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia, termasuk generasi muda.(RA/Wn)


Daerah LAINNYA