Bimwin Calon Pengantin Angkatan 1 Tingkat Kecamatan Barru

Tutup Bimwin Angkatan 1, Ini Yang Dikatakan Kakan Kemenag Barru

Kakan Kemenag Beri Materi Sekaligus Menutup Kegiatan Bimwin Angkatan 1 Tingkat Kecamatan Barru

Barru, (Humas Barru) -- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Barru, H. Jamaruddin memberikan arahan sekaligus menutup kegiatan Bimwin Calon Pengantin Angkatan 1 Tingkat Kecamatan Barru yang diadakan selama 2 hari (16-17 Juli 2022) di Aula Kantor DPMD Barru.


Dalam pemaparan materinya, H. Jamaruddin menceritakan tentang hikmah pernikahan dalam Islam bahwa Pernikahan merupakan sunah Nabi yang sangat dianjurkan pelaksanaannya bagi umat Islam. Selain untuk beribadah, ini adalah cara untuk menyalurkan kebutuhan biologis seseorang dalam hubungan yang sah.
Di balik anjuran menikah, ada keutamaan dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Keutamaan tersebut di antaranya menyempurnakan separuh agama, menjalankan sunah Rasulullah, meningkatkan ibadah, dan membuka pintu rezeki.


“Hikmah pernikahan sangat erat kaitannya dengan tujuan diciptakannya manusia di muka bumi. Allah menciptakan manusia dengan tujuan memakmurkan bumi, di mana segala isi dan ketentuan di dalamnya diciptakan untuk kepentingan manusia itu sendiri” ujar H. Jamaruddin


Lewat lisan Nabi Muhammad kita dapati sabdanya: “Nikah itu sunnahku, siapa yang tidak suka sunnahku dia bukan dari golonganku.” (HR. Abu Ya`la)
“Dari Imam Ahmad bin Hanbal, kita peroleh kisah yang membawa semangat untuk menikah. Dua hari lepas kemangkatan sang istri, beliau melangsungkan pernikahan yang berikutnya. Oleh orang-orang di sekitarnya beliau ditanya tentang hal tersebut. Dengan tenang beliau memberikan jawaban sederhana, Aku tidak ingin dikatakan duda tanpa istri karena hal itu berarti telah meninggalkan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam.” Tambahnya


Lebih lanjut, H. Jamaruddin juga menyampaikan bagaimana membangun rumah tangga Islami.  Layaknya perahu, rumah tangga kadang terombang-ambing oleh ombak di lautan. Ada arah melintang. Ada kesulitan yang datang menghadang. Semuanya adalah tantangan dan riak-riak yang berbanding lurus dengan keteguhan sikap dan komitmen membangun rumah tangga ala Rasul dan sahabatnya. Sabar dan syukur adalah kuncinya

​​​​​​​
“Diriwayatkan, Sayidina Umar pernah memperoleh cobaan dalam membangun rumah tangga. Suatu hari, seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa menuju kediaman Khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah, tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah kata pun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar.” Jelasnya lagi.


Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Beliau berkata, “Wahai saudaraku, istriku adalah yang memasak masakan untukku, mencuci pakaian-pakaianku, menunaikan hajat-hajatku, menyusui anak-anakku. Jika beberapa kali ia berbuat tidak baik kepada kita, janganlah kita hanya mengingat keburukannya dan melupakan kebaikannya.” Oleh karena itu, pasangan yang ingin membangun rumah tangga islami mesti menyertakan prinsip kesalehan dalam hari-harinya.


Pernikahan merupakan sebuah perintah agama yang diatur oleh syariat Islam dan merupakan satu-satunya jalan penyaluran seks yang disahkan oleh agama Islam. Dari sudut pandang ini, maka pada saat orang melakukan pernikahan pada saat yang bersamaan dia bukan saja memiliki keinginan untuk melakukan perintah agama (syariat), namun juga memiliki keinginan memenuhi kebutuhan biologisnya yang secara kodrat memang harus disalurkan

​​​​​​​
“Saatnya, muda-mudi berpikir keras, mencari jodoh yang baik, bermusyawarah dengan Allah dan keluarga, cari dan temukan pasangan yang beriman, bertutur kata lembut, memuliakan pasangan, lalu menikahlah dan nikmati hikmah-hikmahnya” tutup H. Jamaruddin.

​​​​​​​

Kegiatan ini diikuti sebanyak 40 pasang catin.(AWO)


Daerah LAINNYA