Wamen: Moderasi beragama adalah wujud nyata dari situasi masyarakat kita; moderasi beragama bukan hal baru.

Makassar - Humas Makassar - Wakil Menteri Agama RI H. Saiful Rahmat Dasuki, S.IP., M M.Si., melakukan monitoring bantuan dan mengidentifikasi kebutuhan layanan umat Khonghucu yang diselenggarakan oleh Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Sekretaris Jenderal Kementerian Agama di Kalenteng Ibu Agung Bahari, Jln Sulawesi no. 41 Pattunuang, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Sabtu, 27 Januari 2024.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Plt Kakanwil Provinsi Sulawesi Selatan H. Ali Yafid, Kakankemenag Kota Makassar H.Irman, Ketua TIM Humas Kanwil Prov. sul Sel H. Mawardi, S.Ag, Kasi dan Penyelenggara Kemenag kota Makassar, Ketua MAKIN Provinsi Sul Sel Dr. Ferdi Sutono, penyulu Agama Khonghucu, dan ummat Khonghucu

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Agama RI H. Saiful Rahmat Dasuki, S.IP., M M.Si., menekankan bahwa "meski banyak perbedaan, kita dapat hidup dengan baik di tengah masyarakat karena dalam kehidupan beragama kita mengedepankan sikap moderat. Moderat adalah jalan tengah, menghargai, bersilaturahmi, dan menerima perbedaan sebagai nikmat dari Tuhan."

"Kita semua bisa mewujudkan apapun yang diinginkan Tuhan, baik sebagai umat Indonesia, suku, atau agama. Namun, Indonesia yang beranekaragam adalah kehendak Tuhan yang maha besar. Maka, sikap moderat, saling menyapa, silaturahmi, dan saling memahami adalah kunci," tambahnya.

Wamen juga menyoroti bahwa moderasi beragama bukan hal baru, melainkan sudah tercermin dalam sejarah sosial masyarakat, seperti Bhinneka Tunggal Ika yang dijunjung oleh kerajaan Majapahit abad ke-12. Beliau juga mengidentifikasi empat indikator moderasi beragama: komitmen terhadap kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan adaptif terhadap nilai-nilai lokal.

Sejalan dengan edaran Menteri Agama, Wamen mengungkapkan bahwa kantor-kantor Kementerian Agama di seluruh Indonesia dapat digunakan sebagai tempat ibadah jika belum ada tempat ibadah di sekitarnya.

Sebelum menutup sambutannya, Wamen menegaskan pentingnya persaudaraan dan pertemanan di atas perbedaan, terutama menjelang pemilihan umum. "Pemilu ini terjadi setiap 5 tahun, namun persaudaraan dan pertemanan memiliki nilai yang lebih mulia daripada perbedaan. Saya berharap kita menyambut pemilu dengan riang dan gembira, menjaga silaturahmi, serta tetap memelihara persaudaraan di antara kita."

sebelumnya Plt. Kakanwil Provinsi Sulawesi selatan H. Ali Yafid  menyambut Wamen dengan merinci keberhasilan kerukunan umat beragama di Sulawesi Selatan, mencapai indeks 76,91, melebihi rata-rata nasional sebesar 76,1.(imr)


Daerah LAINNYA