Wisuda Majlis Taklim, Penyuluh Tanete Riattang Bone Utus 44 Wisudawati

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Watampone, (Humas Bone) - “Belajar di waktu muda bagai mengukir di atas batu. Belajar di waktu tua bagai melukis di atas air.” begitulah peribahasa mengatakan. Tujuannya tentu saja untuk memotivasi anak muda agar giat belajar dan menuntut ilmu. Banyak orang yang sudah berusia lanjut, menghindar dari kewajiban belajar berdalihkan peribahasa ini. Menurut mereka, masa tua sudah dibebaskan dari kewajiban menuntut ilmu dikarenakan (alasan) daya ingatnya sudah tak mampu lagi.

Lain halnya dengan Ibu-ibu dari ikatan majelis taklim di beberapa daerah Kabupaten Bone, khususnya di Tanete Riattang. Di usia yang terbilang tidak produktif lagi dan di tengah kesibukan pekerjaan dan urusan keluarga, mereka masih menyempatkan diri untuk belajar dan memahami isi Al-Qur’an. Di bawah binaan Penyuluh Tanete Riattang mereka di latih dan dibimbing membaca Al-Qur’an dengan makhrijal huruf dan tajwid yang benar.

“Kami mengajarkan dengan metode Qira’ah sampai tamat 30 Juz” ungkap St. Rohani, S. Ag Penyuluh PNS Tanete Riattang sekaligus bendahara umum dalam penyelenggaraan tersebut.

Dan usaha tersebut tidak berakhir dikhataman saja, Kepala Kantor Kemenag Bone mengapresiasi kegiatan tersebut dan memberikan penghargaan untuk mereka yang telah bersemangat menuntut ilmu diusianya ini. Kamis (18/2/2021) pagi, dilaksanakan wisuda yang tidak biasa di Aula Kantor Kemenag Bone yang pesertanya adalah ibu-ibu majelis taklim yang sudah khatam 30 juz.

“Hari ini kami wisudahkan sebanyak 44 Orang yang terdiri dari empat Majelis Taklim yaitu Majelis Taklim Al-Muhajirin Pallengoreng  dan Nurul Iman Soddangnge yang dibina oleh St. Rohani, S. Ag dan A. Muliana, S. Ag serta Majelis Taklim Nurul Hasanah Pappolo dan Masjid Raya Watampone binaan Dra. Hidayah Mustamin dan Hj. Nurhaena, S.Ag.” Tambahnya.

Melalui Wisuda Majlis Taklim perdana ini, harapannya bisa menjadi motivasi untuk para penyuluh agar lebih bersinergi lagi dalam mencetak lebih banyak alumni-alumni terbaik di Wisudah berikutnya. Dengan demikian artinya angka buta aksara Qur’an di Bone semakin menurun. (anty/ahdi)


Daerah LAINNYA