Aliran Sesat dan Aliran Listrik (Bagian Satu)

H. Aliem Bahri

Oleh : H. Aliem Bahri
(Penghulu Muda pada KUA Bontomarannu Gowa)

Memasuki pekan pertama di tahun 2023 ini, publik dihebohkan oleh adanya aliran sesat di kabupaten Gowa.

Berita heboh ini diawali pemberitaan di detik.com yang mengutip pendapat Sekretaris Majelis Ulama lndonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan, DR. KH. Muammar Bakri yang menyatakan ajaran aliran yang bernama Makrifatullah sesat.

Disinyalir aliran ini melarang pengikutnya memakan daging dan ikan serta melarang pula menunaikan sholat 5 waktu.

Gelo penasaran ingin mengetahui lebih lanjut info viral ini. Pucuk dicinta Usman pun tiba. Ammar muncul bersama Fadil. Keduanya segera memesan minuman ke Dg.Opa.

Ammar memesan kopi rasa kenangan pahit dan Fadil minta kopi rasa susu mantan (ehh..maaf, mungkin maksud Fadil, kopi susu rasa mantan).

"Ammar, sudah tahu berita yang lagi spiral di Gowa ini?"  Gelo segera melontarkan pertanyaan.

"Viral, bapak!," sanggah Ammar jengah.
"Alat KB kapang spiral," sambungnya lagi.

"Yang aliran sesat itu," ata Fadil menebak.

"Ya, tentang aliran sesat yang bernama Makrifatullah yang di kecamatan Bontomarannu itu," ujar Gelo serius.
Matanya menatap Ammar, berharap Ammar bisa memberi jawaban memuaskan.

"Begini, bro," Ammar mulai membuka penjelasan. Dari raut muka Ammar yang tidak cantik semakin menambah ketidakcantikannya saat mulai serius.
Ammar memperbaiki duduknya.
Rokok ditangannya yang hampir habis dihisapnya sekali lalu dimatikannya di asbak.

"Sebenarnya mudah saja kita menilai suatu kelompok sesat atau tidak sesat," tukasnya.

"Mudah saja?" Gelo dan Fadil serentak bertanya penuh heran. Urusan seserius ini ternyata dianggap mudah oleh Ammar.

"Iyalah, mudah, kalian saja yang menganggapnya sulit," katanya sambil menatap wajah heran dua sahabatnya. Ammar melanjutkan.

"Kita jangan gegabah menyesatkan suatu kelompok bila kita belum melakukan klarifikasi atau tabayyun. Kita mencari info valid dulu, kita dialog yang konstruktif dan pendekatan persuasif dulu, baru kemudian kita menarik konklusi atau kesimpulan," terangnya panjang kali lebar.

"Maksudnya?" kembali Gelo dan Fadil bersamaan merespon.

"Begini, kan sudah ada kriteria aliran disebut sesat dari MUI pusat. Satu saja kriteria itu dimiliki oleh suatu aliran maka sesatlah aliran itu," tambahnya.
Ammar lalu menatap ke Gelo dan Fadil yang tidak memakai jilbab.
Tanpa menunggu reaksi dari keduanya, Ammar segera menyambung penjelasannya.

"Jadi begini, ada 10  kriteria atau parameter dari MUI pusat yang bila kita mengacu ke situ, maka kita kemudian akan tahu suatu kelompok atau golongan atau sekte dapat disebut sesat atau tidak :

1. Bila mengingkari 6 rukun iman dan 5 rukun lslam.
Anda menolak satu saja rukun dari rukun iman dan lslam ini maka anda sesat. Anda tidak percaya adanya malaikat maka anda sesat. Atau anda menganggap diri anda adalah malaikat maka sesat juga, itu di rukun iman.
Sedang di rukun lslam, anda ingin berhaji di gunung dan bukan di tanah suci Mekkah maka anda sesat.

2. Meyakini dan atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan Alquran dan Sunnah.
Anda sesat kalau percaya dukun dan ramalannya. Anda sesat kalau percaya harus memotong kepala kerbau bila membangun jembatan.

3. Meyakini tetap turunnya wahyu setelah AlQuran.
Anda sesat bila percaya ada kitab suci berisi wahyu yang tetap turun setelah AlQuran.

4. Mengingkari otentisitas atau keaslian AlQuran dan kebenaran AlQuran.
Anda sesat bila anda tidak percaya bahwa Alquran itu masih asli sejak Nabi Muhammad sampai sekarang.
Anda sesat bila percaya ada kesalahan AlQuran.

5. Menafsirkan AlQuran yang tidak berdasar kaidah-kaidah tafsir.
Anda sesat bila anda menafsirkan ayat-ayat AlQuran semau anda.
Anda mengaji saja belum lancar tapi sudah berani menafsirkan AlQuran sesuai kemauan sendiri.

6. Mengingkari kedudukan hadist Nabi sebagai sumber ajaran lslam.
Anda sesat bila mengatakan ajaran Nabi sudah ketinggalan jaman dan sudah harus diganti dengan pedoman baru sebagai sumber ajaran lslam  yang sesuai era milenial.

7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan Nabi dan Rasul terakhir.
Anda sesat bila menyebut Nabi mengajarkan kekerasan dan kekejaman atau terorisme. Nabi itu mustahil menyuruh umatnya  merusak rumah ibadah umat lain.


8. Mengingkari Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terakhir.
Anda sesat bila anda percaya pada tokoh atau figur  yang mengaku sebagai nabi atau rasul saat ini.

9. Mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok- pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariah.
Anda sesat bila anda melarang sholat 5 waktu atau membolehkan sholat jumat di malam hari.

10. Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar'i.
Anda justru yang sesat bila menganggap muslim yang tidak sependapat dengan kelompok anda adalah kafir.
Anda yang justru sesat bila mengkafirkan muslim lainnya hanya karena perbedaan pilihan politik dalam suatu kontestasi demokrasi."

Penuh semangat Ammar menjabarkan 10 kriteria yang dirilis MUI pusat.

"Sampai di sini paham, anak-anak?" tanya Ammar menguji Gelo dan Fadil.
"Paham, bu guru!" jawab keduanya bersamaan.

"Saya ada pertanyaan," kali ini Fadil mengangkat tangan.
"Lebih berbahaya mana, kita kena aliran sesat atau kena aliran listrik 5000 megawatt?," tanya Fadil, entah serius atau bercanda.

Mendengar pertanyaan itu, giliran Gelo yang akan tangan.
"Biar saya yang jawab," ujar Gelo semangat.

Kemudian Gelo berdiri sambil tersenyum.
"Bila kita kena aliran sesat maka kita masih bisa dibina dan diarahkan untuk kembali ke ajaran yang benar, sedangkan kalau kita kena aliran listrik yang 5000 megawatt ya pastimi lebih berbahaya  karena kita langsung jadi buroncong," pungkas Gelo tertawa lebar.


Hahahahaha...


Opini LAINNYA

Ayo Bertoleransi !!!

Aries, ASN Muda Kaya Karya

Memetik Makna Haji 

Judi Online, Hiburan Pembawa Petaka