Buka Bimtek di Kemenag Parepare, Kakanwil Soroti Rendahnya Insentif Penghulu

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Parepare, HUMAS SULSEL - Dalam serangkaian kunjungan kerjanya di Kota Parepare, setelah membuka dan membawakan materi pada kegiatan Peningkatan Layanan Manasik Haji di Hotel Kenari Parepare, Kakanwil Kemenag Sulsel H.Khaeroni kembali menghadiri dan membuka secara resmi acara Bimbingan Teknis Peningkatan Mutu Layanan KUA yang dilaksanakan di Aula Kantor Kemenag Kota Parepare, Jumat 25 September 2020.


Kegiatan yang penyelenggaraannya diinisiasi oleh Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Parepare ini, selain dihadiri oleh KH.Khaeroni, juga tampak hadir Kepala Bagian Tata Usaha, H.Fathurrahman dan Kepala Bidang Urusan Agama Islam dan Bimbingan Syariah Kanwil Kemenag Sulsel HM.Nasir, serta sejumlah pejabat eselon 4 Kemenag Kota Parepare dan 40 peserta bimtek.

Diawali sambutan Kakan Kemenag Kota Parepare H.Abdul Gaffar, S.Ag, M.Ag yang menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kakanwil KH.Khaeroni yang telah memilih Kota Parepare dalam kunjungan perdananya ke Kabupaten-Kota yang ada di Sulsel, sekaligus memperkenalkan seluruh pejabat Kemenag Kota Parepare.

Kabag Kesra Kota Parepare, pun tampak hadir pada kegiatan ini guna memastikan terlaksananya kegiatan sesuai dengan standar ketetapan gugus Covid-19 demi menegakkan protokol kesehatan.

Sementara Kakanwil KH.Khaeroni dalam arahannya mengatakan bahwa jumlah KUA di Sulsel ini tidak sedikit dan butuh perhatian serius. "KUA di Sulsel itu tidak sedikit dan yang memenuhi standar sebagaimana yang didanai SBSN itu baru beberapa unit saja, dan ini menjadi PR bagi teman-teman di Jakarta", tuturnya.



Kata KH.Khaeroni, persyaratan untuk pendapatkan pembangunan KUA yang pembiayaan dari SBSN itu asallkan tanahnya sudah menjadi milik Kemenag dan itu tugas Kabid dan Kakan Kemenag Kota untuk mencarikan.

Dalam arahannya, KH.Khaeroni kembali menekankan pentingnya memantafaatkan teknologi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat karena menurutnya salah satu cara untuk meningkatkan mutu layanan KUA adalah dengan adanya teknologi.

Kakanwil yang senantiasa tampil sederhana dan humoris ini kemudian menyoroti rendahnya kesadaran pendidikan kita. "Membangun masjid mewah-mewah bisa tapi membangun pendidikan madrasah susahnya minta ampun apalagi insentif bagi penghulu yang menikahkan sangat sedikit", risaunya.

Namun jangan seutuhnya menyalahkan pemerintah, kata Khaeroni, karena justru kesadaran dan cara pandang kita sebagai umat muslim yang masih kurang dan perlu dirubah, tutupnya. (RZK/AB)


Wilayah LAINNYA