Ikuti Gladi Resik SKB CPNS Secara Virtual, Kakanwil Kemenag Sulsel Yakin Tidak Ada Titip-titipan

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar, HUMAS.SULSEL - Guna mematangkan persiapan pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS untuk formasi tahun 2019, maka Biro Kepegawaian Kementerian Agama RI menyelenggarakan gladi resik secara virtual. Sabtu, 12 September 2020.

Kegiatan ini juga diikuti oleh Kakanwil Kemenag Sulsel.H.Anwar Abubakar didampingi Kabag TU H.Fathurrahman dan Kasubbag Kepegawaian dan Hukum H.Burhanuddin Majid dari ruang guru MTsN 1 Kota Makassar.



26 penguji yang akan menguji secara virtual 518 peserta yang tersebar di 24 Kabupaten / Kota se Sulawesi Selatan juga mengikuti gladi resik ini dari kediaman masing-masing secara online. 

“Kita akan mencari dimana titik kelemahan dalam ujicoba ini untuk kita perbaiki dan tingkatkan sehingga pelaksanaan dapat berjalan lancar dan jika ada problem bisa segera dicarikan solusinya,” ucap Kabiro Kepegawaian Kemenag RI, H. Saefudin melaporkan maksud diadakannya gladi resik ini.

Sementara Pelaksana Tugas Sekjen Kemenag RI, Prof. Dr. H. Nizar Ali dalam arahannya menyampaikan agar benar-benar memanfaatkan dengan maksimal 5000an jatah formasi CPNS yang diberiikan sehingga ASN yang direkrut bisa ideal sesuai dengan analisis beban kerja. 



Ia juga mewanti-wanti agar pelaksanaan SKB CPNS ini dikawal dengan ketat agar nir dari praktek-praktek yang tidak sesuai norma agama dan hukum positif. “Dengan kondisi demikian kita sangat berharap dapat menjadi poin penting dalam menciptakan ASN yang berintegritas", kata Prof. Nizar. 

“Pastikan di level Kemenag Kabupaten dan Kanwil untuk titik ujian yang dipilih agar dipersiapkan dengan baik, tidak ada alasan untuk kesalahan teknis. Pastikan para penguji merupakan penguji yang berintegritas agar terhindar dari cibiran dan bullying. Laksanakan saja dengan bersih", ujarnya menambahkan.

Plt. Sekjen ini mengingatkan panitia untuk menginformasikan kepada peserta SKB agar tidak percaya dengan oknum yang tidak bertanggung jawab. "Sampaikan pada peserta SKB untuk tidak percaya kepada orang-orang yang mengaku dapat meloloskan dalam seleksi CPNS ini karena itu pasti penipuan", tuturnya.

Diakhir penyampaiannya, Prof. Nizar tak lupa mengingatkan agar SKB CPNS ini jangan sampai menjadi cluster baru penularan Covid 19. Untuk itu ia berpesan agar SKB ini dipersiapkan dengan baik dan memperhatikan protokol kesehatan benar-benar dipatuhi.

Usai arahan Prof Nizar, Kakanwil Kemenag Sulsel.H.Anwar Abubakar ketika dimintai tanggapannya tentang potensi terjadinya praktek KKN pada SKB ini, mengatakan bahwa peluang itu sangat kecil dan akan menjadi preseden buruk bagi Kementerian Agama jika itu terjadi.

"Saya yakin dan percaya bahwa tidak ada titip-titipan pada seleksi CPNS ini. Pada tes SKD sebelumnya anak saya saja tidak lulus termasuk anaknya pak Kabag TU (H.Abdul.Wahid). Percayalah bahwa integritas dan komitmen para penguji yang dilibatkan dalam ujian ini tidak diragukan lagi", terang H.Anwar Abubakar.

Untuk diketahui bahwa bobot penilaian SKB ini, yaitu penilaian praktek kerja 35%, psikotes 30% dan wawancara 35%. (AB)


Wilayah LAINNYA