Makassar (Humas Kanwil) Talkshow Awal Tahun Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Makassar dengan tema Implementasi
Transformasi Digital di Tahun Toleransi Umat Beragama menghadirkan tiga
pemateri handal dengan system panel, Direktur GTK Kementerian Agama
RI Dr. H. Muhammad Zain, M.Ag, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sulawesi Selatan Drs. H. Khaeroni, M.Si dan Kepala Kantor Kementerian Agana Kota
Makassar Dr. H. M. Arsyad Ambo Tuo, M.Ag, Rabu (05/01/2022)
Kepala MTsN 1
Makassar H. Zulfikah melaporkan bahwa tujuan Talkshow ini diadakan agar kita
dapat mendengarkan langsung bagaimana gambaran pendidikan madrasah masa depan
untuk transformasi madrasah dan moderasi beragama di dunia digital sehingga
menghadirkan para pemateri yang merupakan pemangku kebijakan. Dihadiri oleh
seluruh kepala Madradsah Negeri se Kota Makassar, Kepala Tata Usaha, Pengawas
dan beberapa guru, Talkshow diadakan di Aula MTsN 1 Makassar dan dipimpin
langsung oleh Dr. Hj. Darmawati Kepala MAN 2 Makassar yang sebelumnya merupakan
Kepala MTsN 1 Makassar. Selain itu juga dihadiri dengan seluruh guru madarasah se kota Makassar via zoom dan live youtube.
Adapun Kepala Kantor Kementerian Agama Kota
Makassar H. M. Arsyad Ambo Tuo mengungkapkan bahwa hari ini sangat tepat di awal tahun mendapatkan
banyak wejangan. “Wejangan awal tahun ini akan kita dengar dari pak Direktur
dan pak Kakanwil yang insyaallah akan menyampaikan pandangan-pandangan yang
akan menjadi tema dari talkshow saat ini.†Ungkapnya.
H. Khaeroni, dalam talkshow, mengungkapkan
bahwa prestasi madrasah di Sulawesi Selatan terus meningkat. “Alhamdulillah
provinsi Sulawesi Selatan dalam hal prestasi masih terus ditingkatkan sedangkan
motivasi praktisi madrasah dan minat masyarakat menyekolahkan anaknya sangat
tinggi di madrasah.†Ungkapnya. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah
pendaftar siswa yang ingin masuk di madrasah termasuk MTsN 1 Makassar
Menyoal
Toleransi, Kakanwil mengulas tentang moderasi beragama. “Kalau ingin moderasi
beragamanya cepat tertata, majukanlah madrasah dan pondok pesantren apalagi kalau
memprioritaskan pengembangan madrasah dan pondok pesantren.†Umbarnya
Tambahnya, tantangan terbesar madrasah saat
ini adalah ada ruang-ruang di mana siswa madrasah dapat mencari informasi dan
informasi tersebut tidak sesuai dengan yang ada di madrasah dimana madrasah kita
lebih mengedepankan akhlakul karimah. Ini merupakan tantangan para praktisi
madrasah dalam era digital saat ini.
Khaeroni juga berkomitmen akan terus membantu pengembangan madrasah dan pondok pesantren. “Meski saya bukan orang Sulawesi Selatan tetapi saya punya semangat Sulawesi yang bisa kita bersama-sama mengembangkan madrasah kita saat ini terlebih lagi membantu madrasah yang tertinggal yang datanya sudah saya pegang.†Tegasnya.
Sedangkan Direktur GTK Kementerian Agama RI
Dr. H. M. Zain dalam paparannya mengungkapkan 4K yang menjadi program andalanny
setelah ditunjuk menjadi Direktur GTK. K pertama adalah Kualifikasi Guru. “Saya
langsung melihat data kualifikasi guru sehingga guru saya dapat sesuai dengan
kualifikasinya.†Ungkapnya.
Karir Guru, K yang kedua, merupakan
prioritas selanjutnya. “Dari 777.000 guru ternyata karirnya tidak lancar. Saya
merindukan guru-guru kita dapat tahu sejarah berkasnya, sehingga mereka tahu
kenapa berkasnya tidak cepat.†Ulasnya. Tambahnya, saya tidak mau dengarkan
guru lama tidak naik pangkat karena sampai saat ini ada guru yang sudah delapan
tahun tidak naik pangkat.
Kompetensi Guru menjadi K yang Ketiga.
“Digital ini merupakan termasuk kompetensi Guru. Pokja-pokja dan KKM juga
termasuk dalam peningkatan Kompetensi. Guru saat ini bukan knowlegdenya tetapi skillnya.†Unggahnya. Banyak guru, lanjutnya,
berkelahi dengan mousenya. Dia sudah
tahu jawabannya tetapi masih gagap menggunakan mouse.
Kesejahteraan guru menjadi K-4 yang menjadi
program prioritas M. Zain dalam mengepalai GTK. “Masih ada seratus ribu lebih
guru kita telah disertifikasi tetapi belum mendapatkan penambah dalam
kesejahteraan. Sehingga ini kita bantu dan Alhamdulillah sudah ada yang turunâ€
ungkapnya.
Usai Taklshow, para pemateri berkunjung ke Laboratorium IPA Terpadu MTsN 1 Makassar. (Riz)