Kerja PPIH Makassar berakhir, ini Evaluasi Penyelenggaraan Haji

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar, (Inmas_Sulsel) – Segala prosesi penyelenggaraan Ibadah Haji Embarkasi/Debarkasi Makassar telah usai. Kepulangan kloter 35 di tanah air sekaligus menjadi penanda berakhirnya tugas pelayanan PPIH Embarkasi/Debarkasi, Selasa (25/09).

Sebagaimana laporan Sekretaris PPIH, H. Kaswad Sartono menyampaikan hingga kloter terakhir Rekapitulasi data Jemaah berangkat sebanyak 15.861 orang, kembali 15.834 Jemaah dengan selisih 27 orang dengan rincian wafat di Tanah Suci 21 orang, Sakit dan masih menetap di Arab Saudi 5 orang serta 1 jemaah haji lainnya memilih pulang melalui penerbangan reguler dengan presentase kepulangan sebesar 99,83%.

Banyaknya testimoni yang terucap menandakan penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun ini adalah yang terbaik dari tahun tahun sebelumnya, dimulai dari banyaknya apresiasi yang diterima PPIH Embarkasi/Debarkasi Makassar dari pemerintah daerah naungan embarkasi makassar dalam memberikan layanan keberangkatan dan kepulangan bagi jemaah haji menjadi nilai plus tersendiri termasuk terhadap penyelengggaraan ibadah haji di Tanah Suci Arab Saudi oleh Jemaah Haji itu sendiri bagi kementerian agama menjadi motivasi bagi peningkatan pelayanan tahun-tahun berikutnya.

Beberapa Jemaah Haji mengakui secara lugas tingkat pelayanan haji mulai dari layanan kesehatan, konsumsi, akomodasi, maupun transportasi baik antar kota maupun bis sholawat serta bis di armina berjalan dengan baik.

Seolah mengamini, Ketua Komisi Pengawas Ibadah Haji (KPIH), KH. Samidin Nashir menilai kinerja PPIH embarkasi/debarkasi Makassar berjalan baik.

“Alhamdulillah jemaah haji kloter terakhir dari embarkasi makassar telah kembali ke tanah air, saya lihat prosesi kedatangan berjalan tertib dan lancar dan hal-hal yang terkait kewajiban PPIH telah dilakukan sepenuhnya, semoga menjadi berkah” kata ketua komisi pengawas haji indonesia

Mengutip kalimat direktur pelayanan haji luar negeri, Sri Ilham Lubis, bagaimanapun Kementerian Agama senantiasa membutuhkan saran dan masukan jemaah haji untuk perbaikan haji ditahun yang akan datang walaupun telah ada pengakuan baik dari pemerintah Arab Saudi maupun dari Komisi Pengawas Haji Indonesia.

Salah satu kekurangan pelayanan Ibadah Haji di Tanah suci pun dilontarkan beberapa jemaah haji , sorotan terbanyak adalah tentang terbatasnya toilet di Mina.

Menurut beberapa jemaah, butuh waktu lama untuk bisa menggunakan toilet di Mina apalagi diwaktu-waktu tertentu semisal menjelang subuh.

Lantas upaya apa yang akan dilakukan Kementerian Agama dalam menyikapi persolan ini ?

Menjawab hal ini, Kepala Bidang Peny. Haji dan Umrah yang juga Sekretaris PPIH Makassar, H. Kaswad Sartono menguraikan salah satu rekomendasi dari tim Amirul Hajj adalah di Mina, yakni jumlah toilet yang terbatas, ini juga adalah pengaruh dari tambahan kuota haji 20% tahun lalu “sementara ini diusulkan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama agar Mina dapat dibangun keatas, agar daya tampung atau publik space dapat memadai, Ini merupakan satu tantangan pelayanan ibadah haji kedepan”. Tutupnya (MF)


Wilayah LAINNYA