Haji 2023 Embarkasi Makassar

Kloter 14 Upg, Didominasi Lansia, Antara Kemandirian Jemaah dan Kepedulian Petugas

Makassar (Humas Sulsel) -- Banyaknya Jemaah haji lanjut usia yang berangkat tanpa pendampingan keluarga tahun 2023 ini, membuat kemandirian mereka diuji. Oleh karena itu, pemerintah mengimbau agar para petugas lebih ramah dan peduli terhadap Jemaah haji lansia.

Mengambil tema ”Haji Ramah Lansia” pada musim haji 1444 H/2023 memberikan pengalaman dan tantangan baru bagi para petugas kelompok terbang (Kloter) dan pendamping haji daerah. Mereka harus memberikan pelayanan lebih ekstra dan lebih sabar dalam mengurus jemaah. Apalagi, banyak Jemaah lanjut usia yang berangkat tanpa pendampingan keluarga.

Khusus Sulsel, Data Siskohat mencatat, jemaah haji lanjut usia berusia 65 tahun ke atas mencapai angka 1.992 orang dari 7.272 total kuota jemaah haji Sulsel tahun 2023, meskipun Jemaah lansia ini juga dikategorisasikan dalam dua jenis, yakni Lansia Mandiri yang meskipun dari segi usia sudah sangat berumur, tapi secara fisik dan psikhis masih bisa survive, jenis lainnya adalah Jemaah tidak mandiri yang baik secara fisik dan psikhis sudah membutuhkan bantuan dan penanganan khusus.

Salah satu contohnya misalnya Jemaah yang terdapat di Kloter 14 Upg berjumlah 393 orang termasuk petugas yang bernama Landreng Palakatang Dongi (92 thn). Usianya boleh disebut sangat paruh baya akan tetapi, bagi Kakek Landreng, hal tersebut lantas tidak membuatnya ragu berangkat berhaji tahun ini, meski tanpa pendamping, Lanreng yakin akan menjadi salah satu Jemaah haji lansia yang mandiri dan akan menuntaskan segara Ibadah rukun, wajib bahkan Sunnah di Tanah Suci  nantinya.

Pria asal Desa Pekaloa Kec. Towuti Luwu Timur yang menjadi tertua di Kloternya ini tampak sangat sehat dan masih kuat dan bisa jalan, mungkin karena sudah terbiasa bergerak dalam aktifitas kesehariannya sebagai petani dan pekebun yang masih aktif sampai sekarang.

“kalau saya tidak bergerak dan bekerja sehari saja, rasanya ada yang kurang dalam hidup saya,” tutur Kakek yang sudah memiliki 24 Cucu dan 11 Cicit dari 8 Anaknya.

Kakek Landreng merasa bersyukur, tahun ini pemerintah memberikan kuota khusus bagi lansia seusianya, sehingga keinginan terbesar dalam hidupnya bisa terwujud yakni menunaikan Rukun Islam yang Kelima di tanah Suci, padahal pengakuannya baru mendaftar haji pada tahun 2018 dari penjualan hasil bertani dan berkebun yang dia tabung selama berpuluh-puluh tahun.

Kakek Landreng hanya berhadap, semoga selama berada di tanah Suci, Sang Pemilik Kakbah bisa memberkatinya dengan kesehatan sehingga bisa menuntaskan Ibadah hajinya dan ibadah Sunnah lainnya, meski disatu sisi ia yakin banyak petugas haji disana yang akan membantu dan menolongnya bila dibutuhkan, ungkapnya.

Meski usianya hampir seabad, Kakek Landreng  tidak mau merepotkan sesama jemaah dan petugas. Ia memilih berjalan sendiri dan tidak menggunakan kursi roda. Sebelum berangkat, ia menjalani pemeriksaan lengkap untuk memastikan kesehatan dan melengkapi persyaratan vaksin yang dibutuhkan. Ia menjalani vaksinasi meningitis, influenza, dan vaksin Covid-19 dosis penguat.

Beda dengan Landreng, Teman satu Kloternya bernama Amat Bin Ramik Amaq Jemaah asal Kec. Angkona Kab. Luwu Timur yang berusia 88 Tahun , akan tetapi termasuk golongan lansia yang tidak mandiri dan butuh perhatian khusus

Kakek Amat ini berangkat haji dengan menggunakan kursi roda, Namun, semangatnya menunaikan ibadah haji tanpa pendamping juga patut diteladani.

Pria yang mengaku transmigran dari Lombok sejak tahun 1981 dan mendaftar haji pada tahun 2018, berani berangkat haji tanpa pendamping karena yakin bahwa pertolongan Allah melalui para petugas haji Indonesia itu akan datang kepadanya.

“Allah akan menolong saya lewat bapak ibu petugas haji,” Ucapnya penuh keyakinan.

Tidak adanya pembatasan umur pada haji kali ini. Membuat kakek seperti Lanreng dan Kakek Amat sangat menggantungkan nasibnya kepada petugas Haji baik di Kloter, maupun di Arab Saudi. apalagi di kloter 14 Upg ini terdapat 14 orang Lansia yang menggunakan kursi roda dan tergolong tidak mandiri. 

Hal inilah yang selalu ditekankan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Makassar kepada seluruh Petugas Haji Kloter maupun Non Kloter di Arab Saudi agar melayani para Jemaah haji sepenuh hati. ”Kami meminta kepada petugas agar lebih ramah dan peduli terhadap jemaah lansia,” kata Abd. Gaffar Kabid Pembinaan Petugas saat melepas resmi Kloter 14 Upg asal Kab. Luwu Utara dan Luwu timur di Aula Mina Asrama Haji Sudiang Makassar tadi Siang jelang sore (Sabtu, 3 Juni 2023).

Ali Yafid selaku Sekertaris PPIH bahkan mewanti wanti bahwa Perjalanan haji kali ini akan berlangsung pada musim panas dengan suhu yang diperkirakan berada diangka 40 – 50 derajat celsius. Oleh karena itu, Kami mengimbau calon haji memperbanyak minum air putih dan menjaga kesehatan tubuh, serta menghemat energinya khusus  untuk menghadapi puncak Ibadah haji di Arafah, Musdalifah dan Mina. (Wrd)


Wilayah LAINNYA