Parepare (Humas Kanwil) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Drs K. H. Khaeroni, M.Si didampingi Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Dr. H. Rappe melaunching Sistem Aplikasi Digital Informasi dan Administrasi MAN 2 Kota Parepare SIATI MADDUPA di halaman MAN 2 Kota Parepare, Senin (23/05/2022)
Disambut dengan tari paddupa, Kakanwil bersama rombongan terlebih dahulu diajak berjalan menuju perpustakaan digital, Pustakawan MAN 2 Parepare menjelaskan sistem Perpustakaan Digital juga merupakan integrasi aplikasi SIATI MADDUPA.
Kepala Madrasah MAN 2 Kota Parepare Dra. Hj. Martina mengungkapkan bahwa aplikasi ini adalah kebutuhan bukan tuntunan. “Aplikasi ini merupakan Integrasi data dan informasi MAN 2 Parepare. Kata SIATI MADDUPA merupaka Akronim yang bermakna sehati sepaham mewujudkan MAN 2 kota Parepare”. Lapornya
“Aplikasi ini merupakan karya daru para alumni yang teah meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk mengembangkan madrasah ini.” Ungkapnya. Sehingga diharapkan para siswa dapat lebih bersemangat dalam belajar.
Sebelum melaunching SIATI MADDUPA, Kakanwil Kemenag Sulsel mengapresiasi Sistem Aplikasi data dan informasi yang merupakan sebuah keharusan. “Bicara tentang teknologi informasi, ada 750 ayat yang berkaitan dengan alam semesta. Tentang teknologi informasi juga dibahas seoerti dalam QS Al Jaziyah ayat 13. Jadi teknologi ini adalah salah satu sarana manusia menundukkan langit dan bumi.”
Tambahnya, teknologi informasi ini sesungguhnya menjawab proses Isra Miraj Nabi Muhammad saw. Dimana dalam persitiwa tersebut waktu sekejap bisa ketemu dengan Allah dan ini terjawab di teknologi informasi. Siapa yang bisa menduga kita bisa bertemu dengan Presiden Amerika dalam waktu sekejap. Kita bisa belajar di rumah masing-masing bersama anak didik kita. Teknologi juga menjawab pada kita semua bahwa orang mati dapat menjadi saksi di pengadilan dengan bukti rekaman suara dan video orang yang telah meninggal dapat menjadi saksi.
Selain mengingatkan pentingnya teknologi, Khaeroni mengngatkan dampak negatif teknologi. “Kita harus ingat Nabi Muhammad diutus ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak. Oleh karena itu, lembaga pendidikan sekalipun menggunakan informasi tidak boleh melupakam misi abi yaitu menyempurnakan akhlak” tegasnya.
“Saya khawatir ketauladanan guru tergantikan oleh teknologi informasi. Digitalisasi baru akan dilaunching tetapi muncul teknologi baru dengan nama metaverse. Mungkin lima puluh tahun lagi ruangan ini tidak dibutuhkan lagi. Cukup mengajar di rumah. Dengan metaverse kita seolah-olah sedang manasik haji.” Lugas Khaeroni di depan para undangan, guru, dan siswa MAN 2 Parepare.
Diakhir sambutannya, Kakanwil mengungkapkan Selamat atas hadirnya SIATI MADDUPA. “Pelayanan digital sebuah kebutuhan dan keharusan.” Tutupnya.
Launching SIATI MADDUPA dibuka dengan menekan tombol launching dan penandatanganan plakat SIATI MADDUPA.