Makassar, (Inmas-Sulsel) – Musabaqah Qira’atil Kutub Tingkat Nasional (MQKN) 2023 akan segera diselenggarakan beberapa hari lagi. Tepatnya, 10/07 mendatang MQKN 2023 akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Sunan Drajat Kab. Lamongan, Jawa Timur. Kemenag Sulsel siap berpartisipasi dengan mengirimkan sebanyak 49 faqih(hah) untuk turut berlaga memeriahkan ajang bergengsi yang tujuan utamanya menjalin silaturahmi antar pondok pesantren seluruh Indonesia.
Bertemakan “Rekontekstualisasi Turats untuk Peradaban dan Kerukunan Indonesia” ajang lomba/musabaqah kemampuan santri pesantren dalam membaca, memahami, dan mengungkapkan kandungan kitab kuning secara komprehensif.
Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Sulsel, Mulyadi mengungkapkan, kitab kuning atau biasa dikenal dengan istilah turrats merupakan salah satu kekhasan pesantren yang tidak dimiliki oleh entitas Pendidikan lainnya yang ada dan terus bertahan keberadaannya hingga saat ini, pun demikian dengan pesantren yang ada di Sulawesi selatan.
“untuk kompetisi MQKN 2023 nanti, santri kami telah siap memberikan penampilan terbaik. Persiapan telah kami lakukan termasuk dengan melaksanakan seleksi beberapa saat lalu. Kami berharap kontingen Sulsel mampu memberikan hasil yang terbaik”, ujar Mulyadi.
Disamping itu, agar hasil maksimal bisa tercapai, kami juga mengirimkan beberapa Pembina mendampingi peserta agar kemampuan peserta kami tetap terasah dan terjaga selama kompetisi berjalan, bukan hanya dari segi kemampuan membaca, memahami bahkan hingga mental kompetisi santri akan kami perhatikan, tuturnya.
Mengutip petunjuk teknis pelaksanaan MQKN, selain sebagai ajang kompetisi dan silaturahmi santri, MQKN 2023 diharapkan Rekontekstualisasi kitab kuning sebagai ikhtiar untuk merajut kerukunan, harmoni, memelihara keberagaman dalam hidup berdampingan yang toleran dan damai yang menerapkan prinsip moderasi beragama bagi seluruh elemen bangsa di tengah derasnya arus polarisasi dan menguatkan gerakan politik identitas yang dapat memecah-belah persatuan dan kesatuan Indonesia.
Kementerian Agama menyelenggarakan Musabaqah Qira`atil Kutub Tingkat Nasional (MQKN)yang diharapkan mampu memotivasi dan meningkatkan kemampuan santri dalam melakukan kajian dan pendalaman ilmu-ilmu agama Islam yang bersumber dari kitab kuning sebagai bagian dari proses kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat di masa depan, serta terjalinnya silaturahmi antar pesantren seluruh Indonesia untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.