Padat, Ini Tiga Agenda Kunjungan Kakanwil di Ponpes NU Al Anshar Sidrap

Sidrap (Humas Kanwil) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Drs. K. H. Khaeroni, M.Si mengunjungi Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama Al Anshar Bacu Bacue yang telah mendapatkan bantuan Pembangunan Madrasah dari Kanwil Kemenag Sulsel bersama Bank Syariah Indonesia (BSI), Selasa (24/05/2022)

Kehadiran orang nomor satu Sulawesi Selatan yang didampingi Kakan Kemenag Sidrap di Pondok Pesantren tersebut untuk meletakkan batu pertama pembangunan RKB dari Bantuan Rp. 50,000,000 yang diserahkan Awal Tahun 2022 pada moment HAB Kemenag tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Bulukumba.

Peletakan Batu Pertama Pembangunan RKB juga dihadiri Bupati Sidrap H. Dollah Mando didampingi Camat Watang Sidenreng, Kasdim 1420 Sidrap, serta Ketua Yayasan Pondok Pesantren NU Al Anshar Bacu-bacue Gurutta Muhammad Saleng.

Tak hanya meletakkan batu pertama pembangunan RKB, dalam kesempatan itu pula Kakanwil melaunching Safari Dakwah Nahdlatul Ulama Al Anshar sekaligus Penguatan Moderasi Beragama untuk para pengurus, pembina dan santri Pondok Pesantren NU Al Anshar.

Usai meletakkan batu pertama pembangunan RKB tersebut, Kakanwil Kemenag Sulsel bersama Bupati Sidrap bergeser ke Masjid untuk mengikuti kegiatan Penguatan Moderasi Beragama bagi Mubaligh Nahdlatul Ulama Kabupaten Sidrap.

Bupati Sidrap H. Dollah Mando dalam sambutannya berpesan kepada para da’i NU  yang akan disebar untuk Safari Dakwah untuk jangan saling menyalahkan, jika ada perbedaan pandangan ada lembaga resmi yang kita punya bisa dilaporkan di sana.

Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil juga mengingatkan kembali untuk tidak menyalahkan orang lain. “Saya ini prihatin seolah-olah hukum Islam cuma dua. Kalau Bukan Halal ya haram. Padahal hukum Islam ada lima” tegasnya. Hal ini harus dijelaskan oleh orang-orang pesantren para muballigh dengan argumentatif.

Beberapa analogi diberikan Kakanwil kepada Para Muballigh yang hadir dengan tujuan untuk memahami makna perbedaan dan juga diminta jangan memaksakan pendapat. “Dalam Beragama kita jangan menyalahkan. Kita punya pengalaman agama yang berbeda-beda satu sama lain” lugasnya.

Diakhir uraiannya, Kakanwil berpesan kepada para Muballigh untuk menjag Kesatuan Negara Republik Indonesia dengan penuh kebijaksanaan, "Biarkan orang lain menyalahkan anda dan jangan anda menyalahkan orang lain" tutupnya.


Wilayah LAINNYA