Makassar, Inmas Sulsel - Dalam meningkatkan layanan penyelenggaraan ibadah umrah dan haji khusus, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan H. Ikbal Ismail mengundang seluruh Ketua DPD Asosiasi PPIU se Sulawesi Selatan di ruang kerjanya, Selasa (28/11/2023)
Empat ketua Asosiasi diantaranya Ketua Kesthuri, Ketua Amphuri, Ketua Himpuh dan Ampuh hadir di ruang kerja kantor wilayah Kementerian Agama atas undangan Kabid PHU yang didampingi oleh Ketua Tim Bina Penyelenggara Umrah dan Haji Khusus H. Amrullah dan Ketua Tim Bina Haji Reguler H. Asa Afiif
Kabid PHU mengapresiasi kehadiran seluruh Ketua Asosiasi PPIU Sulawesi Selatan karena pertemuan ini dianggap penting dalam memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh masyarakat Sulawesi Selatan.
"Setidaknya ada 3 poin yang kami harapkan dengan adanya kerjasama dengan Asosiasi PPIU," ungkapnya mengawali pertemuan.
PPIU tidak memberikan akses SISKOPATUH kepada travel tidak berizin adalah poin pertama yang diungkapkan oleh Ikbal Ismail. Banyak laporan tentang PPIU tak berizin ikut memberangkatkan jemaah menjadi perhatian kami karena dimana dia bisa mengakses SISKOPATUH.
Poin kedua yang menjadi perhatian Ikbal Ismail adalah perlunya merumuskan harga standar biaya umrah keberangkatan dari Makassar. "Hal tersebut penting untuk dirumuskan sehingga masyarakat Sulsel tidak mudah tergiur dengan paket murah yang ditawarkan," ulasnya.
Lanjutnya, Seluruh PPIU diharapkan menggunakan fasilitas asrama haji sebagai terminal transit jemaah Umrah menjadi poin penting terakhir. "Dengan menjadikan Asrama Haji sebagai terminal transit, pengawasan PPIU lebih bisa maksimal dan juga memberikan kepercayaan jemaah kepada atas PPIU itu sendiri," Ungkap Ikbal Ismail mantan Kepala Asrama Haji Sudiang Makassar
Dengan tiga poin tersebut, beberapa kesepakatan juga terjalin diantaranya apabila ada pihak/travel yg akan menggunakan akses Siskopatuh PPIU maka dalam memberangkatkan harus memakai atribut dari PPIU tersebut.
Asosiasi PPIU akan bermusyawarah dalam merumuskan harga paket umrah dari makassar dan Indonesia timur yang nantinya akan diusulkan ke Kanwil untuk disepakati sebagai harga referensi.
Asosiasi sepakat untuk menggunakan asrama haji sebagai terminal transit dengan beberapa catatan. Pertama, harga yang diberikan adalah harga paket (include hotel, makanan, transport ke bandara, dll). Harga tersebut harus kompetitif dengan layanan yang terbaik dan tidak ada lagi biaya lain.
Kedua, sarana yang digunakan adalah sarana wisma yang baru standar hotel bintang 3 dengan layanan dan kebersihan yang terjamin.
"Beberapa kesepakatan yang dihasilkan diharapkan bisa memberikan manfaat kepada seluruh jemaah dengan pelayanan yang maksimal," Pungkasnya