Parepare, (Humas Parepare) - Kegiatan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) dan Amaliyah Al-Usbuiyyah kembali digelar oleh Pondok Pesantren DDI Ujung Lare Parepare setelah 2 tahun tidak dilaksanakan dikarenakan pandemi Covid-19.
Kegiatan yang diikuti oleh 303 santri dibuka oleh Pimpinan Pondok Pesantren DDI Ujung Lare yang diwakili oleh Hj. Marhani selaku Wakil Pimpinan Bidang Kepesantrenan, di Masjid Pondok Pesantren DDI Ujung Lare.
Pembukaan kegiatan ini dihadiri oleh K.H. Abd Halim Selaku Wakil Pimpinan Bidang Pendidikan; Kepala Madrasah Aliya; Kepala Madrasah Tsanawiyyah beserta Para Pembina dan Dewan Guru Pondok Pesantren DDI Ujung Lare.
Adapun materi pada kegiatan Amaliyah Al-Usbuiyyah meliputi Kaifiyat Wudhu dan Tayammum/Istinja, Praktek Wudhu, Praktek Tayammum/Istinja, Tadarrus, Mandi Wajib dan Mandi Sunnah serta prakteknya, Kaifiyat Salat dan Bacaannya serta prakteknya, Salat Jamak dan Qasr serta prakteknya, Puasa Ramadhan dan Puasa Sunnah, Kaifiyat Masbuk serta prakteknya, Sujud Sahwi, Sujud Syukur dan Sujud Tilawah serta prakteknya, Kaifiyat Salat Tarwih dan Witir, Kaifiyat Salat Jenazah/Salat Ghaib serta prakteknya, Kaifiyat Salat Hajat, Tahajjud serta prakteknya, Wirid dan Doa Setelah Salat Fardhu, Kafiyat Salat Tasbih serta prakteknya, Kaifiyat Salat Istisqa dan Khauf, Kaifiyat Salat Taubat dan Salat Gerhana Bulan dan Matahari (Kusuf dan Husuf).
Materi-materi tersebut merupakan materi yang sangat penting diketahui oleh santri dengan harapan nantinya akan bermanfaat bagi para santri agar dapat mengamalkan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah 7 hari berlangsungnya kegiatan Amaliyah Al-Usbuiyyah diadakan penutupan pada pukul 09.00 WITA, Ahad (24/07) di Masjid Pondok Pesantren DDI Ujung Lare oleh Muh. Akib selaku Sekretaris Pondok Pesantren. Acara penutupan dirangkaikan dengan pemberian apresiasi kepada kepada 10 besar santri teraktif tingkat MA dan MTs selama mengikuti Amaliyah Al-Usbuiyyah.
Dalam sambutannya, Muh. Akib berharap santri Pontren DDI Ujung Lare’ menjadi santri yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan memiliki wawasan yang luas.
“Ada tiga macam santri, pertama santri yang rasa ingin tahunya tinggi, kedua santri yang biasa-biasa saja dan ketiga santri yang membodohi diri sendiri. Harapan saya semoga santri kita termasuk pada kategori santri pertama yakni rasa ingin tahunya tinggi, selalu mengapdate ilmu yang didapatkan dan memiliki wawasan yang luas," ungkap Muh. Akib.
Sementara itu, Nahriah selaku Ketua Panitia berharap para santri dapat mengamalkan materi yang telah didapatkan dalam kegiatan Amaliyah Al-Usbuiyyah dalam kehidupan sehari-hari.
“Tujuan dari Amaliyah Al-Usbuiyyah ini adalah sebagai bekal untuk santri sebelum memasuki kegiatan pembelajaran di madrasah, yang mana santri diharapkan dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari, tentunya setelah kegiatan ini akan ada tindak lanjut atau pendampingan oleh wali kelas masing-masing bagi santri yang memang dianggap masih kurang," ucap Nahriah selaku Ketua Panitia.
Diketahui sebelum kegiatan Amaliyah Al-Usbuiyyah, terlebih dahulu dilaksanakan Matsama agar santri baru dapat mengenal lingkungan Pondok Pesantren, Guru dan Pembina serta mensosialisasikan kegiatan-kegiatan di pondok.(Ummu/Wina)