Soppeng (MAN 1 Soppeng) - Rahmat, siswa MAN 1 Soppeng merupakan salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Provinsi Sulawesi Selatan yang ikut serta dalam pasukan pengibar bendera pada upacara peringatan HUT RI ke-74 di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (17/8). Rahmat terpilih sebagai anggota paskibra provinsi Sulawesi Selatan bersama dengan perwakilan dari seluruh kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.
Rahmat yang biasa disapa Aam ini memiliki nama lengkap Rahmat Farhan Asmir. Ia terpilih sebagai perwakilan dari Kabupaten Soppeng setelah melalui seleksi yang cukup panjang dan ketat, mulai dari tingkat madrasah, kabupaten, dan akhirnya tingkat provinsi.
Seleksi yang dimulai sejak bulan Mei 2019 di tingkat madrasah/sekolah dan kabupaten/kota ini berhasil dilalui Aam bersama beberapa siswa lainnya. Kemudian pada bulan Juni seleksi dilanjutkan ke tingkat provinsi, dan Kabupaten Soppeng mengirimkan empat kandidat yang terdiri dari 2 putra dan 2 putri.
Pada seleksi tingkat provinsi ini hanya dua orang kandidat Kabupaten Soppeng yang berhasil lolos yaitu Rahmat Farhan Asmir (Siswa MAN 1 Soppeng) dan Musdalifah (siswa SMKN 4 Soppeng).
Setelah melalui latihan dan karantina, pada upacara pengibaran bendera detik-detik proklamasi di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Rahmat yang merupakan siswi XI IKA (jurusan keagamaan) ini masuk dalam pasukan 45. Kedua orang tua Rahmat juga ikut hadir pada upacara di gubernuran itu, dan menyaksikan secara langsung putranya ikut dalam pasukan pengibar bendera HUT RI ke-74.
“Cukup bangga melihat Rahmat dapat berbaris dalam pasukan pengibar bendera pada saat peringatan hari bersejarah, hari proklamasi di gubernuran” kata orang tua Rahmat yang ikut menyaksikan upacara.
Sementara Musmuliadi, Kepala MAN 1 Soppeng menyampaikan selamat dan terima kasih kepada Rahmat, kedua orang tuanya, serta pembinanya. Tidak mudah untuk dapat menjadi anggota pasukan pengibar bendera di tingkat provinsi. Tidak banyak siswa dari madrasah yang sampai di sana.
“Tidak mudah untuk menembus tingkat provinsi sebagai anggota pasukan pengibar bendera. Namun, dengan latihan, usaha yang sungguh-sungguh, serta doa ternyata atas izin Alloh kita mampu mewujudkannya, tutur Musmuliadi.
Bahkan menurut Musmuliadi satu hal yang sangat membanggakan sebagai salah satu siswa utusan dari madrasah adalah praktik baik yang dilakukan sewaktu masih dikarantina karena Aam sering menjadi imam sholat fardhu berjamaah.
"Hal seperti ini yang membuat kita lebih terharu yang semakin membuktikan bahwa anak madrasah juga bisa dan memang hebat", lanjut Kepala MAN 1 Soppeng yang baru menjabat 1 tahun 6 bulan ini.
Diketahui, Aam juga merupakan santri tahfizh Jam'iyatul Qurra wal-Huffazh (JQH) Latemmamala Kabupaten Soppeng. (afr/MF)