Watampone, (Humas Bone) - Peserta didik kelas 3A MIN 8 Bone ikuti pembelajaran menarik dan interaktif tentang energi matahari. Di bawah bimbingan A. Arianti, seorang guru yang berdedikasi, peserdik tidak hanya belajar tentang dampak energi matahari, tetapi juga secara praktis mengidentifikasi sumber energi tersebut melalui alat peraga yang dibuat sendiri.
Dalam sesi pembelajaran tersebut, peserta didik diajak untuk memahami betapa pentingnya energi matahari dalam kehidupan sehari-hari dan dampaknya terhadap lingkungan. Dengan pendekatan yang berorientasi pada pengalaman, A. Arianti memberikan penjelasan yang jelas dan menarik tentang konsep ini, memastikan bahwa setiap peserta didik memahaminya dengan baik. Selasa (20/02/2024).
Salah satu hal yang membuat pembelajaran ini menjadi lebih menarik adalah penggunaan alat peraga yang dibuat sendiri oleh A. Arianti. Dengan kreativitasnya, ia berhasil membuat berbagai alat peraga yang menggambarkan cara energi matahari diterima dan dimanfaatkan oleh berbagai objek dan proses di alam, mulai dari tanaman yang berfotosintesis hingga panel surya yang menghasilkan listrik.
"Pembelajaran ini bukan hanya tentang mendengarkan penjelasan saya, tetapi juga tentang melihat langsung bagaimana energi matahari memengaruhi dunia di sekitar kita," ujar A. Arianti.
Para peserta didik terlihat antusias dan terlibat sepenuh hati dalam kegiatan ini. Mereka dengan penuh semangat mengamati alat peraga yang dibuat oleh guru mereka, bertanya-tanya, dan berdiskusi tentang berbagai aspek energi matahari.
Semangat dan dedikasi A. Arianti dalam mengajarkan materi ini menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan dan inspiratif bagi peserta didik MIN 8 Bone. Diharapkan, pembelajaran semacam ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka tentang energi matahari tetapi juga merangsang minat mereka dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. (A. Anto/Ahdi).