Macanang, (Humas Bone) - Dalam pembelajaran al-Qur'an Hadis, salah satu kompetensi yang harus dicapai peserta didik adalah mendemonstrasikan hafalan surah dan hadis. Seperti halnya yang tengah dilaksanakan peserta didik kelas VI A MIN 7 Bone, giat menyetor hafalan surah Al-Insyirah. Kegiatan ini berlangsung di ruang kelas dan merupakan salah satu langkah inovatif guru dalam pembelajaran al-Qur'an Hadis, Rabu (20/3/2024).
Sebuah inisiatif menarik muncul di MIN 7 Bone, di mana peserta didik diminta untuk menyetor hafalan surah Al-Insyirah beserta terjemahannya sebagai bagian materi dari mata pelajaran Al-Quran Hadis. Langkah ini merupakan bagian dari upaya guru al-Qur'an Hadis, Fitriyah Hamzah untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan membaca al-Qur'an serta memperdalam pemahaman agama Islam.
Sebelum peserta didik menyetor hafalan secara individu, pada pertemuan sebelumnya peserta didik diberikan pembelajaran dengan memadukan berbagai metode misalnya melalui pemberian game terkait surah al-Insyirah, membaca berulang-ulang, dan menghafal secara acak.
Dengan mewajibkan peserta didik untuk menyetor hafalan Surah Al-Insyirah beserta terjemahannya, Fitriyah Hamzah, Guru al-Qur'an Hadis Kelas VI berharap dapat memberikan pengalaman yang lebih mendalam dalam mempelajari al-Qur'an. Dia juga berupaya untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif, sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami dan mengingat materi yang diajarkan.
Menurut Kepala MIN 7 Bone, Husaing, pelaksanaan proses pembelajaran ini sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan kurikulum yang berfokus pada pembelajaran yang holistik dan menyeluruh. Dengan memasukkan hafalan surah al-Insyirah, diharapkan peserta didik dapat memperoleh manfaat spiritual sekaligus meningkatkan keterampilan hafalan surah mereka.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman serta memperdalam pemahaman mereka terhadap al-Quran, khususnya surah al-Insyirah. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif, sehingga memudahkan proses pembelajaran dan memperkuat ikatan emosional peserta didik dengan ajaran agama Islam. Dengan demikian, diharapkan dapat mengembangkan keterampilan spiritual dan keagamaan yang kuat, serta menjadi generasi yang lebih beriman dan penuh dengan nilai-nilai Islam. (Andi Alfian/Ahdi)