Bawakan Materi pada LDJ OSIM DDI Lil Banat, Humas Kemenag: Penulis Berita Harus Jujur

Humas Kemenag bawakan materi pada kegiatan Latihan Dasar Jurnalis OSIM DDI Lil Banat

Parepare, (Humas Parepare) – Organisasi Santri Intra Madrasah (OSIM) Madrasah Aiyah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) DDI Lil Banat menggelar Latihan Dasar Jurnalistik Angkatan ke-14 yang berlangsung selama sepekan (26 – 31 Agustus 2023).

Sesuai dengan tema yang diusung “Save Your Colorful Life in Digital Skill”, maka para peserta akan dibekali dengan materi-materi Administrasi dan Kehumasan serta Public Speaking yang dibawakan oleh para pemateri yang mumpuni di bidangnya masing-masing.

Sesuai jadwal dari Panitia, pada hari kedua, Ahad 27 Agustus 2023, salah satu pemateri yang dihadirkan adalah Pengelola Humas Kemenag Parepare, Nurwina Busrah yang membawakan materi ‘Teknik penulisan Berita Online/Offline, didampingi oleh Masita.

Berbekal tugas kesehariannya sebagai Pengelola Humas di Kemenag Kota Parepare, ia menjelaskan tentang pengertian berita, ciri-ciri, unsur, struktur, jenis dan contohnya.

“Berita adalah laporan berisi informasi yang aktual, terkini, dan berdasarkan fakta. Dalam teks berita juga berisi informasi yang penting, layak atau ingin diketahui oleh masyarakat umum,”jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan ciri-ciri berita yakni faktual, aktual, unik dan menarik, berpengaruh bagi masyarakat luas, objektif, terdapat waktu dan tempat kronologi kejadian, bahasa baku, sederhana, dan komunikatif.

Berdasarkan ciri-ciri berita tersebut khususnya terkait berita bersifat faktual maka ia menyampaikan bahwa seorang penulis berita harus membiasakan bersifat jujur. “Sebagai penulis berita, kita harus membiasakan diri bersikap jujur karena dalam menulis berita itu harus sesuai fakta dalam artian tidak boleh merekayasa isi berita, misalnya waktu kejadian tidak sesuai dengan tanggal yang tertulis dalam berita. Hal ini penting karena dapat mempengaruhi kepercayaan publik terhadap kualitas berita dan portal yang menerbitkan berita yang kita buat,”jelasnya lagi.

Selain membawakan materi, Pemateri juga sesekali menginspirasi para santri agar semangat dalam menulis.

“Kita belajar menulis itu bukan berarti kita mau menjadi wartawan, tapi banyak manfaat yang bisa kita dapatkan jika bisa menulis, salah satunya seperti kami sebagai Pengelola Humas di lingkup Kementerian Agama Kota Parepare. Demikian juga sejumlah Kontributor yang ada di satker, mereka itu selain melaksanakan tugas utama baik sebagai guru atau staf, juga menulis rilis berita yang dikirim ke bagian Humas yang akan diterbitkan beritanya,”ungkap Nurwina.

Setelah pemaparan materi, dilanjutkan sesi tanya jawab. Moderator, Isneni mempersilahkan kepada sejumlah santri yang ingin bertanya. Salah satu santri yang diberi kesempatan yakni Syarifah. Ia mempertanyakan, bagaimana solusi masyarakat awam yang belum bisa mengetahui berita faktual disebabkan tidak mengetahui dunia jurnalistik.

“Untuk mengecek kebenaran sebuah berita, kita harus rajin-rajin membaca dan mencari tahu situs yang resmi dan terpercaya. Ada sejumah media yang sudah dikenal keakuratan dan kevalidan datanya sehingga kita dapat membandingkan berita dari media lain dengan media yang sudah terpercaya,”terangnya.  

Kaitannya dengan berita hoaks, Nurwina kembali menjelaskan pentingnya bersikap jujur sebagai seorang penulis berita karena dengan kejujuran kita sebagai penulis dapat membawa pengaruh baik bagi portal atau website yang menerbitkan berita yang kita tulis. “Jika kita selalu memberitakan dengan jujur maka masyarakat akan mempercayai media yang menerbitkan berita yang kita tulis,”tandasnya.

Closing steatment oleh Notulen, Asyifa Aniqah mengingatkan kembali kepada para peserta tentang pengertian berita, unsur-unsur dan struktur dalam berita. Di akhir acara dilakukan foto bersama pemateri dengan peserta dan panitia dengan sukaria di Aula Serbaguna Pondok Pesantren DDI Lil banat Parepare.(Lela/Wn)


Daerah LAINNYA