Maros (Humas Maros)-AGH Farid Wajdi berkesempatan memberikan tausiyah di tengah-tengah acara penamatan Pondok Pesantren Raudhaturrasyidin DDI Cambalagi Maros, Kamis (30/6/2022).
Anregurutta mengangkat tema terkait “Pentingnya Ilmu”. Al-Mukarram mengatakan bahwa ilmu itu lebih mulia dan lebih tinggi nilainya daripada harta. Terkait hal tersebut, Anregurutta memberikan dua penjelasan terkait perbandingan antara ilmu dan harta.
“Pertama, harta itu semakin dibelanjakan semakin habis. Sementara ilmu, semakin dibelanjakan semakin tambah. Kedua, harta itu kita yang harus menjaganya. Sementara ilmu, itulah yang menjaga kita”.
“Harta apabila kita meninggal, langsung diwarisi oleh ahli warisnya. Sedangkan ilmu, tidak seperti itu. Ilmu harus dituntut sendiri untuk bisa diketahui”, tambahnya.
“Oleh karena itu, ketika menginginkan masa depan anak-anak kita baik jangan hentikan sekolahnya sampai selesai. Didiklah anak-anak kita menjadi manusia terbaik dengan ilmu dan iman yang dia pakai di pondok pesantren lalu ia menjadikan dirinya sebagai orang yang terbaik dengan memberikan ilmunya manfaat sebanyak-banyaknya kepada sesama manusia” Pesannya kepada kita semua, para tamu undangan, dan khususnya kepada orang tua santri/santriwati pondok pesantren Raudhaturrasyidin DDI Cambalagi.
“Janganlah berhenti dengan ijazah yang kalian terima hari ini, laksanakanlah ucapan Nabi “Utlubul ilma minal mahdi ilallahdi”. Dan menempa di Pondok pesantren karena Allah SWT. Maka Allah SWT. Mengangkat derajat yang memiliki ilmu dan memiliki iman”.
Acara penamatan berjalan dengan lancar dan dihadiri oleh wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan, Ketua Pengurus Daerah DDI Demisioner, Kandepag Maros, Ketua Basnas, Ketua MUI, Kurir Langit, Dandim, Pengadilan Agama Kabupaten Maros, Camat Bontoa. (Thushaliha/Ulya)