Berkunjung Ke Pesantren Al Fattah Muhammadiyah, Kakan Kemenag Bone Sampaikan Pesan Moderasi Beragama

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Salomekko, (Humas Bone) – Menyebarkan pesan moderasi beragama, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone Wahyuddin Hakim bersama Pejabat Pengawas dijajarannya antaranya Kasbuga TU Ahmad Yani dan Kasi PD. Pontren Salahuddin berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Fattah Muhammdiyah Salomekko, Senin (7/2/2022).

Kedatanga para pejaba Kantor Kemenag Bone ini, disambut baik Pimpinan Pondok Pesantren, Yusron Achsani bersama para pembina dan santri.

Pada kesempatan itu, Yusron Achsani menyampaikan sejara singkat berdirinya Lembaga Pendidikan Muhammadiyah yang dibinanya. Mulai sekolah SMK hingga mendirikan pesantren tingkat MTs pada tahun 2018. Pada tahun ajaran 2021/2022 lembaga tersebut memiliki 11 tenaga pendidik dan 119 santri.


Sementara Kepala Kantor Kemenag Bone dalam sambutannya lebih memberikan semangat kepada tenaga pendidikan dan parasa santri. Meskipun sarana prasaran belum memadai, ketulusan para guru mengajar sangat terlihat dengan keberadaan lembaga tersebut. Begitupun dengan santri yang rela mondok demi menimbah ilmu agama.

Seuntaian harapan yang memberikan semangat dan motivasi kepada para pendidikan, “pesantren ini akan besar kedepan karena ada semangat di dalamnya. Para pengajar, tetaplah mengajar dengan iklhas menghadapi puluhan santri.” Pintah Wahyuddin Hakim.


Disisi lain Wahyuddin Hakim sampaikan pesan moderasi beragama. “Madrasah ini, wadah pembentukan karakter siswa apalagi bertaraf pesantren, selain itu, pesantren berkontribusi dalam berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pesantren juga berperan besar dalam pembangunan bangsa, termasuk dalam mengawal pemahaman keagamaan masyarakat yang moderat.” Pungkasnya.

Bahkan ia meyakini jika pesantren adalah tonggak utama dalam mengawal moderasi beragama karena pengetahuan agama Islam secara menyeluruh dan mendalam yang adil dan berimbang, banyak bermula dari tradisi pembelajaran di pesantren,

“Oleh sebab itu, kami mengajak bapak ibu, dan seluruh santri untuk memelihara Islam moderat, yang merupakan solusi paling tepat menghadapi perbedaan dan menciptakan kerukanan," harapnya. (Ahdi)


Daerah LAINNYA