Galung Beru, (Humas Bulukumba) – Santri Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru Bulukumba, punya kesibukan tambahan selain menghafal Al Quran. Yakni, mengkaji beberapa kitab pengajian halaqah pesantren. Bukan cuma itu, mengaji Nahwu Sharaf juga jadi bahan ajar tambahan. Selasa, 23/08/2022.
Koordinator pembinaan Nahwu Sharaf, Risnawati, S.Ag mengatakan, salah satu syarat untuk bisa memahami teks-teks tentang agama, baik itu yang bersumber dari Al-Qur’an, Hadits, maupun turats Islam karya para ulama terdahulu adalah harus bisa dan menguasai bahasa Arab dan ilmu tata bahasa Arab, karena teks-teks tersebut semua menggunakan bahasa Arab.
“Nahwu dan sharaf adalah bagian terpenting dalam ilmu tata bahasa Arab, karena dari kedua ilmu inilah kita bisa menjaga dari sebuah kesalahan dalam pengucapan maupun penulisan bahasa Arab,” tuturnya.
Lebih lanjut Risnawati menambahkan, dalam ushul fikih, salah satu syarat seseorang untuk bisa melakukan ijtihad adalah menguasai bahasa Arab. Begitu juga dalam ilmu Al-Qur’an atau ilmu tafsir.
“Salah satu syarat seseorang untuk menjadi seorang mufassir atau ketika ingin menafsiri atau memaknai ayat-ayat yang ada di dalam Al-Qur’an, juga harus mampu dan menguasai bahasa Arab,” tambahnya.
Pengasuh Ponpes, KM. Rusli Rahman mengapresiasi pembinaan Nahwu Sharaf. Beliau berharap pembinaan ini terus berlanjut sehingga mampu melahirkan generasi calon ulama yang handal, unggul, dan terdepan.
“Maka dari itu, mari kita mendalami belajar ilmu nahwu dan sharaf sebagai bekal untuk menjaga pemahaman yang benar terhadap teks-teks agama, yang bersumber baik itu dari Al-Qur’an, Hadits, maupun turats Islam dan lainnya,” tutupnya. (JSI)