Galung Beru, (Humas Bulukumba) - Dirintis oleh KM. Rusli Rahman sejak 2013, Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru Bulukumba ini bertahan dan konsisten dengan sistem halaqah. Inilah tempat para santri berproses menemukan jati dari, kesadaran diri.
Setelah mondok dan menimba ilmu di Ma’had Aly As’adiyah Sengkang Wajo, KM. Rusli Rahman kembali ke kampong halaman dan mulai merintis pendirian pondok pesantren. Pada 2013, berdirilah Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru, di Desa Gattareng, Gantarang, Bulukumba. Kamis, 08/9/2022.
Sejak awal, dibandingkan dengan pondok pesantren pada umumnya, memang tak banyak santri yang mondok di pesantren ini.
“Kita berjuang tanpa lelah karena lillahi Ta’ala. Sehingga itu yang membuat kami dan beberapa pengurus terus menggenjot sosialisasi dan pembangunan, hingga sekarang Alhamdulillah santri kita sudah ratusan,” pungkas KM. Rusli Rahman.
Dari awal, pengajian dilaksanakan dengan sistem halaqah. Dengan lingkaran kecil, para santri duduk melingkar mengikuti pengajian yang diberikan kiai. Tak ada pembedaan santri berdasarkan kelas. Semua santri sama saja. Kitab-kitab kuning yang dipelajari meliputi bidang fikih, tasawuf, dan tauhid.
“Karena itu, jumlah santri dapat dihitung dengan jari. Hanya beberapa. Bahkan, awal dirintisnya pesantren ini hanya 4 orang santri. Seiring berjalannya waktu, jumlah santri terus bertambah hingga sekarang,” tambahnya.
Beliau juga menceritakan fasilitas, sarana dan prasarana pesantren dari ke hari terus dilakukan pembenahan dan pembangunan fisik. Saat ini, telah memiliki 3 asrama putra-putri berlantai, dan 1 tambahan asrama putri letaknya tak jauh dari area pesantren.
Namun begitu, KM. Rusli Rahman tetap istiqomah. Tetap bersemangat dalam mendidikan dan mengayomi seluruh santri. Terutama dalam menanamkan nilai-nilai ketuhanan. Tekadnya tetap kuat untuk mengarahkan seluruh santrinya menjadi insan sempurna, yang meneladani akhlak Nabi dan ahli zikir. (JSI)