Galung Beru, (Humas Bulukumba) – Pengajian rutin Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru, kitab Taisirul Khallaq Fii Ilmil Akhlaq. Karangan Hafidh Hasan Al Mas'udi ini membahas beberapa pasal atau bab yang menerangkan tentang akhlak-akhlak yang mulia. Selasa, (21/6/2022).
Pengajian kitab Taisirul Khallaq Fii Ilmil Akhlaq ini dibawakan oleh Ustadz Jusman Imam, yang juga merupakan Kontributor Berita Humas Ponpes As’adiyah Galung Beru.
Mengemban amanah kehumasan dan aktif membawakan pengajian kitab adalah sebuah kehormatan menurutnya.
“Amanah ini menurutku sebuah jembatan meraih keberkahan, juga mengajari saya bertanggung jawab, dan memaksimalkan waktu, semata-mata mengharap ridha Allah Swt,” ujarnya.
Dalam pengajiannya, dia menjelaskan bab tentang Al-Iffah (menjaga kehormatan diri). Secara bahasa, ‘iffah adalah menahan. Adapun secara istilah agama, ‘iffah ialah menahan diri sepenuhnya dari perkara-perkara yang Allah Swt haramkan.
“Jadi, seorang yang ‘afif adalah orang yang bersabar dari perkara-perkara yang diharamkan walaupun jiwanya cenderung kepada perkara tersebut dan menginginkannya,” jelasnya
Lebih lanjut dia menjelaskan, Al-Iffah merupakan akhlak paling tinggi dan dicintai Allah Swt. Oleh sebab itulah sifat ini perlu dilatih sejak anak-anak masih kecil, sehingga memiliki kemampuan dan daya tahan terhadap keinginan- keinginan yang tidak semua harus dituruti karena akan membahayakan saat telah dewasa. Dari sifat 'iffah akan lahir sifat-sifat mulia seperti: sabar, qana’ah, jujur, santun, dan akhlak terpuji lainnya.
Ketika sifat 'iffah ini sudah hilang dari dalam diri seseorang, akan membawa pengaruh buruk dalam diri seseorang, akal sehat akan tertutup oleh nafsu syahwatnya, ia sudah tidak mampu lagi membedakan mana yang benar dan salah, mana baik dan buruk, yang halal dan haram.
Pengajian ditutup dengan doa bersama, tawasul surah Al-Fatihah kepada para Muassis As’adiyah, dan seluruh Ulama-ulama Ahlussunnah Wal-Jamaah. (JSI)